Demonstran Myanmar Melawan Junta Militer dengan Senapan Berburu dan Bom Molotov

Kamis, 8 April 2021 19:00 WIB

Pengunjuk rasa anti kudeta membakar bendera Cina di Yangon, Myanmar 5 April 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah berbulan-bulan aparat junta militer menembaki sipil dengan senjata serbu modern, demonstran Myanmar mulai melawan dengan senapan berburu dan bom Molotov pada Kamis.

Awalnya, enam truk tentara dikerahkan untuk memadamkan pengunjuk rasa di kota Taze, lapor media berita Myanmar Now dan Irrawaddy.

Ketika para demonstran Myanmar melawan dengan senjata, pisau dan bom api, lima truk tambahan pasukan tiba.

Dilaporkan reuters, 8 April 2021, pertempuran berlanjut hingga Kamis pagi dan setidaknya 11 pengunjuk rasa tewas dan sekitar 20 lainnya luka-luka, kata media. Belum ada kabar tentang adanya korban di antara para prajurit.

Korban tewas akan membuat jumlah warga sipil yang terbunuh oleh pasukan keamanan menjadi lebih dari 600 sejak junta merebut kekuasaan dari pemerintah terpilih Aung San Suu Kyi pada 1 Februari, menurut Assistance Association for Political Prisoners (AAPP). Tercatat 598 korban tewas pada Rabu malam.

Advertising
Advertising

Taze berada di dekat kota Kale, di mana sedikitnya 11 orang tewas dalam bentrokan serupa pada Rabu, menurut media berita dan saksi mata. Pasukan keamanan menembakkan peluru tajam, granat, dan senapan mesin ke pengunjuk rasa yang menuntut pemulihan pemerintahan Suu Kyi, kata AAPP.

Seorang juru bicara junta Myanmar tidak dapat dihubungi Reuters untuk dimintai komentar.

Sepatu terlihat selama "Aksi Sepatu Berbaris" untuk memperingati orang-orang yang telah terbunuh sejak dimulainya kudeta militer, di Yangon, Myanmar 8 April 2021. [Foto diperoleh oleh REUTERS]

Pemerintah pada Kamis juga menangkap Paing Takhon, seorang model dan aktor Myanmar terkenal yang vokal menentang kudeta militer, kata saudara perempuannya.

Pada Selasa pagi komedian populer Myanmar, Maung Thura atau yang dikenal dengan nama panggung Zarganar, juga ditangkap oleh junta militer, menurut orang dekat keluarganya kepada Myanmar Now.

Baca juga: Dubes Myanmar Minta Inggris Jangan Akui Kehadiran Utusan Junta Militer

Di Yangon, kota terbesar di negara itu, para aktivis memasang sepatu berisi bunga untuk mengenang para pengunjuk rasa yang tewas.

AAPP mengatakan 2.847 orang saat ini ditahan oleh junta sejak kudeta.

Selain itu, junta militer telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk ratusan orang, termasuk sejumlah influencer, penghibur, artis, musisi, aktor Myanmar.

REUTERS | MYANMAR NOW

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

19 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya