Militer Myanmar Kembali Klaim Telah Menahan Diri Sepanjang Kudeta

Senin, 5 April 2021 14:00 WIB

Tangkapan layar dari siaran televisi pemerintah Myanmar mulai 3 Februari 2021 menunjukkan Jenderal Min Aung Hlaing berbicara selama pertemuan. [MRTV / Handout melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Militer Myanmar, Min Aung Hlaing, kembali mengklaim pasukannya tidak bertindak kejam selama kudeta berlangsung. Lewat media milik pemerintah pada Ahad pekan lalu, Min Aung Hlaing menyatakan pasukannya sudah menahan diri dengan maksimal dalam menghadapi perlawanan warga yang mendesak kudeta segera diakhiri.

"Kami menahan diri sebisa mungkin kepada mereka yang memicu kekacauan dan anarki," ujar Min Aung Hlaing sebagaimana dikutip dari Reuters, Ahad, 4 April 2021.

Pernyataan Min Aung Hlaing berbanding terbalik dengan situasi di lapangan. Nyatanya, jumlah korban dan tahanan politik terus bertambah. Beberapa di antaranya bahkan anak kecil dengan yang termuda berada di kisaran usai 5-7 tahun. Menurut data dari Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik, korban jiwa ada 550 lebih sementara tahanan politik ada 2.658 orang.

Jumlah tahanan politik tersebut kemungkinan besar akan terus bertambah. Perkembangan terbaru, Militer Myanmar menerbitkan 60 surat penangkapan untuk selebritas, influencer, model, musisi, aktivis, hingga politisi. Mereka hendak ditangkap atas tuduhan memprovokasi warga untuk melawan.

Militer Myanmar tidak hanya mengklaim mereka telah menahan diri sepanjang kudeta. Mereka juga menyebut mendiang bapak dari Aung San Suu Kyi, Jenderal Aung San, akan kecewa dengan hasil pemerintahan anaknya. Hal itu dinyatakan juru bicara Militer Myanmar, Zaw Min Tun, ketika apa yang akan dinyatakan Jenderal Aung San melihat kondisi Myanmar sekarang.

Para pengunjuk rasa membuat formasi tameng untuk menghindari serangan dari aparat di Nyaung-U, Myanmar, Ahad, 7 Maret 2021. Selama lebih dari satu bulan, pengunjuk rasa telah berdemonstrasi di seluruh Myanmar menentang kudeta militer dan penangkapan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi serta ratusan orang lainnya. Media sosial oleh Reuters.


"Dia akan berkata 'anak ku, kau sungguh bodoh'. Dia akan mengucapkan itu," ujar Zaw Min Tun, dikutip dari Reuters.

Menurut laporan Reuters, demonstrasi di Myanmar akan kembali berlanjut hari ini, tetap dengan agenda utama memaksa junta mengakhiri kudeta. Selain itu, para demonstran Myanmar juga akan meminta komunitas internasional untuk jangan ragu mengintervensi situasi di Myanmar sebelum menjadi kian buruk.

Sebagai pelengkap, aksi tepuk tangan selama lima menit akan dilakukan pada pukul 5 sore waktu setempat untuk menunjukkan apresiasi kepada kelompok etnis bersenjata. Para demonstran bersyukur kelompok etnis bersenjata Myanmar berada di pihak mereka.

"Mari kita menepuk tangan selama lima menit pada sore nanti pukul 17.00 untuk menghormati kelompok etnis bersenjata dan pasukan Gen Z yang sudah berjuang bersama kita dalam revolusi," ujar Ei Thinzar Maung, salah satu aktivis yang mencari dukungan di media sosial.

Menurut lembaga Fitch Solutions, situasi di Myanmar sudah melewati batas ketidakpastian. Dengan kondisi sekarang, Fitch Solutions memprediksi perekonomian Myanmar akan merosot 20 persen, tidak lagi 2 persen yang diprediksi sebelum kudeta terjadi.

"Langkah Militer Myanmar sampai menggunakan angkata udaranya adalah pertanda bahwa mereka siap menggunakan persenjataannya untuk memukul segara perlawanan," ujar pernyataan Fitch Solutions

Baca juga: 40 Selebritas dan Influencer Diburu Militer Myanmar Karena Melawan Kudeta

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

15 jam lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

1 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

6 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

8 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

8 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

11 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

12 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

13 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

14 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya