Cegah Pandemi Serupa COVID-19 Terulang, 23 Negara Susun Perjanjian Bersama

Selasa, 30 Maret 2021 14:30 WIB

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin dari 23 negara dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sepakat untuk merealisasikan ide membuat perjanjian internasional terkait penanganan pandemi. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi misalkan di masa depan nanti terjadi lagi pandemi dengan skala serupa atau setara COVID-19.

Ide perjanian itu sendiri tercetus dari salah satu pimpinan Uni Eropa, Charles Michel. Ia mengungkapkannya pada pertemuan G20 November lalu. Selasa ini, puluhan negara mendukungnya yang beberapa di antaranya adalah Fiji, Portugal, Inggirs, Prancis, Jerman, Korea, Afrika Selatan, Spanyol, Serbia, Indonesia, dan banyak lagi.

"Pandemi baru atau situasi darurat kesehatan akan terjadi lagi suatu saat nanti. (Belajar dari pandemi COVID-19) Tidak ada satupun negara ataupun agensi multilateral yang bisa menghadapi situasi itu sendirian. Kami percaya bahwa negara-negara perlu bekerja sama, membuat kesepakatan baru," uja pernyataan bersama ke-23 negara dan WHO, Reuters, Selasa, 30 Maret 2021.

Rancangan kasar perjanjian tersebut sudah ada dan meliputi beberapa poin. Salah satunya soal kesetaraan askes ke vaksin, obat-obatan, serta layanan kesehatan. Hal itu berkaca pada masih timpangnya distribusi vaksin COVID-19 sejak dimulai pada Desember lalu.

Selain soal kesetaraan akses, juga ada poin-poin soal sistem peringatan dini, pembagian data riset, distribusi serta produksi vaksin, diagnostik, dan penyediaan alat pelindung diri untuk tenaga medis. Semangat yang ingin ditekankan, menurut ke-23 negara dan WHO, adalah transparansi, tanggung jawab, dan kooperasi penanganan pandemi yang bersifat global dan terintegrasi.

"Kami menyakini bahwa memastikan kita semua belajar dari pengalaman pandemi COVID-19 adalah tanggung jawab pemimpin negara manapun," ujar pernyataan bersama mereka.

Per berita ini ditulis, tercatat ada 128 juta kasus serta 2,8 juta kematian akibat COVID-19 secara global. Adapun jumlah pasien yang sembuh ada 103 juta orang.

Baca juga: Asal-usul Virus Corona, WHO dan Cina Yakin Manusia Tertular dari Hewan Perantara

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

2 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

12 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya