Jumlah Korban Jiwa Kudeta Myanmar Capai 500 Orang

Selasa, 30 Maret 2021 10:35 WIB

Orang-orang menarik Shell Ye Win (24) yang ditembak saat pasukan keamanan dalam aksi protes anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 14 Maret 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Korban jiwa terus bertambah tiap harinya di Myanmar. Perkembangan terbaru, menurut laporan kantor berita Reuters, jumlah korban jiwa telah mencapai 510 orang sejak kudeta Myanmar dimulai pada 1 Februari lalu. Sebanyak 14 di antaranya dibunuh oleh personil Militer Myanmar pada Senin kemarin, 29 Maret 2021.

Upaya Militer Myanmar menekan perlawanan warga memang kian keras beberapa hari terakhir. Mereka mulai menggunakan peluru dengan kaliber lebih besar dibanding biasanya. Hal itu mereka lakukan untuk mendobrak barikade yang dibangun masyarakat. Militer Myanmar, lewat stasiun televisi miliki pemerintah, mengklaim menggunakan senjata sesuai standar anti huru-hara.

"Kami menggunakan senjata khusus anti huru-hara untuk memukul mundur para warga yang telah bertindak seperti teroris," ujar Militer Myanmar, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 30 Maret 2021.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali mendesak Panglima Militer Myanmar, Min Aung Hlaing untuk segera mengakhiri kudeta beserta pembantaian yang ada. Sejauh ini, tidak ada respon dari Min Aung Hlaing ataupun Militer Myanmar.

Menurut data Asoasiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP), angka pembantaian terbesar dibuat Militer Myanmar pada Sabtu pekan lalu. Di hari itu, Militer Myanmar membunuh 141 orang, menjadikannya sebagai hari paling berdarah sepanjang kudeta.

Menanggapi situasi yang terjadi, kelompok etnis bersenjata di Myanmar mengancam akan ikut turun ke lapangan untuk melawan aksi militer. Lewat surat pernyataan bersama, mereka menyatakan akan membantu siapapun dan negara manapun yang ingin mewujudkan revolusi di Myanmar dan mengakhiri kudeta.

Sementara itu, warga di lapangan menyatakan akan menggelar aksi baru untuk menentang kudeta Myanmar. Kali ini aksi melempar sampah ke jalanan kota-kota besar. Jika tidak ada halangan, aksi tersebut akan mulai digelar pada hari ini di mana sudah diumumkan para aktivis via ke para warga Myanmar di setiap sudut kota.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB Akan Rapat Bahas Myanmar

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

6 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

18 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

19 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya