Terbitkan Karikatur Meghan Markle dan Ratu Elizabeth II, Charlie Hebdo Dikritik

Senin, 15 Maret 2021 12:43 WIB

Meghan Markle saat tampil dalam wawancara dengan Oprah Winfrey. Meghan yang tengah hamil anak kedua hadir bersama sang suami, Pangeran Harry. YouTube

TEMPO.CO, Jakarta - Majalah satir asal Prancis, Charlie Hebdo, kembali menjadi sasaran kritik. Kali ini gara-gara mereka menerbitkan sampul dengan karikatur Ratu Elizabeth II menindih bagian belakang leher Meghan Markle. Karikatur tersebut dikritik bukan karena hanya menampilkan dua figur Kerajaan Inggris tersebut, tetapi juga karena "memparodikan" pembunuhan George Floyd.

"Kenapa Meghan keluar dari Buckingham? Karena Meghan tidak bisa lagi bernafas," tulis sampul majalah Charlie Hebdo, yang terbit pada Sabtu kemarin, 13 Marey 2021.

George Floyd, sebagaimana diketahui, adalah warga kulit hitam asal Minneapolis, Amerika yang tewas dibunuh oleh personil Kepolisian Setempat. Ketika hendak ditangkap atas dugaan penggunaan uang palsu, personil Kepolisian Minneapolis bernama Derek Chauvin menindih bagian belakang lehernya untuk melumpuhkan George Floyd. Apa yang terjadi selanjutnya adalah Floyd mati kehabisan nafas.

Kematian George Floyd menjadi isu besar di dunia pada tahun lalu. Hal itu membuat isu rasisme terhadap komunitas kulit hitam naik ke permukaan dan mempopulerkan gerakan perjuangan Black Lives Matter. Di berbagai negara, isu tersebut direspon dengan penghapusan berbagai hal yang memiliki rekam jejak perbudakan terhadap warga kulita hitam mulai dari patung hingga nama jalan.

Ini merupakan wawancara pertama di televisi sejak Meghan Markle dan Pangeran Harry bertunangan. Wawancara berdurasi dua jam tersebut memicu perang penawaran di Inggris. Menurut laporan Wall Street Journal, CBS menggelontorkan dana hingga US$ 9 juta atau sekitar Rp 130 miliar demi membeli hak siar utama program tersebut dari Harpo. Harpo Productions/Joe Pugliese/Handout via REUTERS


Di Inggris, isu rasisme lagi hangat dibicarakan karena wawancara Pangeran Harry dan istrinya, Meghan Markle, dengan Oprah Winfrey. Meghan Markle mengklaim Kerajaan dan Media Inggris telah bersikap rasis kepadanya. Salah satu buktinya, klaim Markle, adalah pembicaraan soal warna kulit anaknya ketika lahir nanti akan seperti apa.

Majalah Charlie Hebdo, dengan gaya satirnya, mencoba mengkaitkan isu rasisme Markle dengan isu rasisme George Floyd. Namun, oleh berbagai pihak, cara Charlie Hebdo mengangkat isu tersebut salah besar.

"Ratu Elizabeth II menindih leher Meghan Markle hingga ia tak bisa bernafas? Ini bukannya mengangkat isu rasisme, tetapi malah merendahkannya dan tidak sensitif," ujar Halima Begum, CEO lembaga think tank Runnymede Trust yang khusus bergerak di isu inklusif.

Kerajaan Inggris menolak berkomentar soal karikator terbaru Charlie Hebdo tersebut. Hal senada juga disampaikan oleh pihak Meghan Markle.

Ini bukan pertama kalinya Charlie Hebdo mengeluarkan sampul yang kontroversial. Di tahun 2015, Charlie Hebdo mengeluarkan sampul yang memparodikan Nabi Muhammad. Hal itu berujung pada pembantaian staf Charlie Hebdo oleh dua teroris, Said dan Cherif Kouachi. Sebanyak 12 orang tewas dan 11 luka-luka akibat aksi teroris tersebut.

Baca juga: Ratu Elizabeth II Kembali Tampil di Publik Usai Wawancara Meghan Markle

ISTMAN MP | CNN


Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

12 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

4 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

6 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

6 hari lalu

Dipenjara Israel 20 Tahun, Penulis Palestina Menangkan Hadiah Arab Bergengsi

Penulis Palestina Basim Khandaqji, yang dipenjara 20 tahun lalu di Israel, memenangkan hadiah bergengsi fiksi Arab pada Ahad

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

6 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya