Jerman Bakal Tambah Vaksin COVID-19 untuk Indonesia via COVAX

Selasa, 9 Maret 2021 18:08 WIB

Karyawan membongkar muat "envirotainer" berisi vaksin COVID-19 AstraZeneca saat tiba di Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Senin, 8 Maret 2021. Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca bagian awal dari batch pertama skema kerja sama global untuk vaksin dan imunisasi (GAVI) COVAX Facility tiba di Bio Farma yang selanjutnya akan diproses dan didistribusikan guna mempercepat target vaksinasi yang merata ke seluruh penduduk Indonesia. ANTARA FOTO/Novrian Arbi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman mengaku senang Indonesia akhirnya mendapat jatah vaksin COVID-19 AstraZeneca pertamanya kemarin. Pemerintah Jerman berkata, suplai vaksin COVID-19 kemarin termasuk dari kontribusi Jerman senilai Rp25 triliun kepada COVAX untuk menyetarakan akses vaksin ke negara-negara berkembang.

"Jerman bangga menjadi salah satu donor terbesar COVAX dengan kontribusi (total) lebih dari 2,2 miliar euro (Rp25 triliun). Tidak ada yang aman hingga semua orang aman," ujar Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Peter Schoof, Selasa, 9 Maret 2021.

Schoof melanjutkan, Jerman memilih untuk berkontribusi via COVAX karena mereka bisa menjamin kesetaraan akses vaksin COVID-19 untuk negara-negara berkembang. Dan, kata ia, sejak awal Jerman memang sudah memilih untuk berfokus pada aksi gabungan (multilateral) dalam melawan pandemi COVID-19.

Schoof memastikan Jerman belum akan berhenti memberikan bantuan pendanaan untuk penanganan pandemi COVID-19 secara global. Akhir Februari lalu, kata ia, Jerman telah menambahkan dana sebesar 1,5 miliar Euro untuk Access to COVID-19 Tools Accelerator (ACT - Accelerator).

"Sebagian besar dana tersebut akan disalurkan untuk COVAX dan sisanya akan digunakan untuk alat diagnostik dan obat-obatan penanganan COVID-19. Hal ini akan membantu COVAX untuk bisa mengadakan lebih banyak vaksin COVID-19," ujar Schoof menegaskan.

Diberitakan kemarin, bantuan vaksin COVID-19 untuk Indonesia dari COVAX akhirnya tiba. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan Indonesia mendapat jatah 11,7 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca dari COVAX.

Dari angka tersebut, sebanyak 1.113.600 di antaranya tiba Senin kemarin. Sisanya akan diterima secara bertahap. Jika tidak ada halangan, semuanya akan terkirim per Mei 2021 nanti. Adapun Retno Marsudi menyatakan 11,7 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca itu baru pengiriman batch pertama saja dan Indonesia bakal menerima batch-batch berikutnya.

COVAX, yang menangani pengiriman vaksin COVID-19 AstraZeneca ke Indonesia, adalah lembaga bentukan WHO yang ditujukan untuk menyetarakan akses vaksin. WHO mengimbau negara-negara yang ingin memberikan bantuan vaksin COVID-19 untuk melakukannya via COVAX agar penyebarannya bisa merata. Target WHO dan COVAX, seluruh negara sudah mendapat jatah vaksin COVID-19nya per triwulan pertama 2021.

Baca juga: Indonesia Terima Bantuan 11,7 Juta Dosis Vaksin COVID-19 dari COVAX

ISTMAN MP

Berita terkait

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

23 menit lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

36 menit lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

11 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

21 jam lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

21 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

1 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

3 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya