CDC: Pelonggaran Pembatasan Sosial COVID-19 Amerika Bisa Picu Gelombang Keempat

Kamis, 4 Maret 2021 11:10 WIB

Perawat Sandra Lindsay menerima dosis kedua vaksin Covid-19 Pfizer di Long Island Jewish Medical Center di wilayah Queens di New York City, AS, 4 Januari 2021. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menyatakan 4,3 juta warga telah menjalani vaksinasi COVID-19. REUTERS/Shannon Stapleton/Pool

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC), Rochelle Walensky, mengimbau warga untuk tidak mengikuti pelonggaran pembatasan sosial yang dilakukan beberapa negara bagian. Ia berkata, situasi pandemi COVID-19 di Amerika belum sepenuhnya aman sehingga idealnya warga tetap menjaga jarak sosial dan tetap memakai masker.

Menurut Walensky, Amerika berada di dalam titik penting untuk menentukan situasi pandemi COVID-19 ke depannya. Satu langkah yang salah bisa memicu gelombang keempat. Apalagi, kata ia, sekarang ada ancaman varian baru COVID-19 (B117).

"Banyak hal bisa terjadi dalam beberapa pekan ke depan. Jumlah kasus harian memang menurun, namun dalam titik yang berpotensi naik lagi," ujar Walensky, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Rabu waktu Amerika, 3 Maret 2021.

Walensky mendetilkan situasi pandemi COVID-19 di Amerika saat ini. Sekarang, kata ia, jumlah kasus harian COVID-19 di Amerika berada di angka 66 ribu. Jumlah itu naik 3,5 persen dibanding pekan lalu.

Hal senada berlaku untuk angka kematian. Ia mengatakan angka kematian akibat COVID-19 sekarang 2000 per hari atau naik 2,2 persen dibanding pekan lalu. Walaupun angka tersebut tidak tinggi, Walensky khawatir trennya akan berlanjut.

Per berita ini ditulis, Amerika tercatat memiliki 29,4 juta kasus COVID-19 dan 531 ribu kematian akibat COVID-19. Untuk jumlah pasien yang sembuh, tercatat ada 20 juta orang.

"Saya mengimbau warga untuk tetap memakai masker, tetap menjaga jarak sosial. Lakukan yang terbaik untuk menjaga kesehatan masing-masing," ujar Walensky.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Texas Gregg Abbott menyatakan kehidupan di Texas akan kembali normal. Mulai pekan depan, kata ia, pembatasan sosial COVID-19 akan dilonggarkan yang ditandai dengan pembukaan toko sebebas mungkin serta dibebaskannya warga dari kewajiban memakai masker. Ia menyebut situasi pandemi sudah membaik dan saatnya perekonomian digenjot lagi.

Texas bukan satu-satunya negara bagian yang melakukan pelonggaran pembatasan sosial. Di skala yang sama ada Mississipi. Sementara itu, di skala yang lebih terbatas, ada Masschusetts, South Carolina, Iowa, dan Montana. Pelonggaran itu menyusul naiknya frekuensi vaksinasi COVID-19 di Amerika yang telah menyentuh angka 1,94 juta per hari.

Baca juga: Joe Biden Sebut Pelonggaran Pembatasan Sosial COVID-19 di Texas Kesalahan Besar

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

46 menit lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya