TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Joe Biden tidak terkesan dengan langkah Gubernur Greg Abbott melonggarkan pembatasan sosial COVID-19 di Texas, bahkan sampai membebaskan warga dari masker. Ia menyebutnya sebagai keputusan yang salah, hasil dari pemikiran yang ketinggalan zaman.
Menurut Joe Biden, keputusan Abbott malah mengancam upaya pengendalian pandemi COVID-19 di Amerika. Sebab, situasi pandemi di Amerika masih jauh dari kata usai. Per berita ini ditulis, angka kasus harian di Amerika meningkat dari 57 ribu per hari pada hari Selasa kemarin menjadi 66 ribu pada hari berikutnya.
Baca Juga:
"Saya harap semua sadar bahwa penggunaan masker itu membawa perbedaan (ke pengendalian pandemi COVID-19). Kita sudah berada di jalur untuk mengubah pandemi ini. Kita tidak membutuhkan pemikiran yang ketinggalan zaman dalam situasi sekarang." ujar Joe Biden di Gedung Putih, Rabu waktu setempat, 3 Maret 2021.
Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika (CDC), Rochelle Walensky menyatakan hal senada. Ia berkata, keputusan Texas untuk mengabaikan kebijakan masker Joe Biden dan protokol kesehatan federal bersifat prematur. Apa yang seharusnya dilakukan Texas sekarang, kata ia, adalah menjaga pembatasan sosial.
Walensky menyebut 1-2 bulan ke depan adalah momen yang sangat vital dalam pengendalian pandemi COVID-19. Seiring dengan naiknya frekuensi vaksinasi dan menurunnya angka kasus harian COVID-19, Ia mengatakan Amerika dalam posisi mulai bisa mengendalikan pandemi.
"Saya tetap meminta anda untuk menggunakan masker dan menjaga jarak sosial," ujar Walensky menegaskan.
President Joe Biden memegang masker saat berbicara di depan media tentang upaya menangani pandemi Covid-19 usai bertemu dengan Dewan Penasihat Transisi COVID-19 di Wilmington, Delaware, 9 November 2020. Usai terpilih Joe Biden mengumumkan pembentukan gugus tugas Covid-19 untuk menyusun cetak biru mengatasi pandemi. REUTERS/Jonathan Ernst
Ancaman paling besar terhadap kemajuan yang dibuat Amerika, lanjut Walensky, adalah varian baru COVID-19, B117. Menurutnya, hal itu bisa membalikkan kemajuan yang sudah dibuat Amerika. Ditambah dengan pelonggaran yang dilakukan Abbott, Walensky mengaku khawatir hasil kerja keras beberapa bulan terakhir menjadi sia-sia.
Sementara itu, beberapa warga Texas menyuarakan dukungannya terhadap keputusan Abbott. Salah satu hal yang ia garisbawahi adalah dibebaskannya warga dari kewajiban memakai masker. Menurut dia, memakai masker atau tidak seharusnya menjadi pilihan pribadi.
"Menurut saya keputusan pelonggaran ini sungguh fantastis. Maksud saya, biarkan warga mengambil keputusan sendiri (dalam menghadapi COVID-19)," ujar warga Texas, Ron Mart.
Diberitakan sebelumnya, Gregg Abbott menyatakan kehidupan di Texas akan kembali normal. Mulai pekan depan, kata ia, pembatasan sosial COVID-19 akan dilonggarkan yang ditandai dengan pembukaan toko sebebas mungkin serta dibebaskannya warga dari kewajiban memakai masker. Ia menyebut situasi pandemi sudah membaik dan saatnya perekonomian digenjot lagi. Hal itu tak ayal bertentangan langsung dengan perintah eksekutif Joe Biden soal 100 hari memakai masker.
Baca juga: Texas Longgarkan Pembatasan Sosial COVID-19, Akhiri Kewajiban Masker
ISTMAN | CHANNEL NEWS ASIA