Antisipasi Kudeta, PM Armenia Usulkan Pemilu Cepat Dengan Syarat

Selasa, 2 Maret 2021 10:05 WIB

Sebuah roket pertempuran Armenia dan Azerbaijan nemancap di jalanan di wilayah Nagorno-Karabakh di Stepanakert 5 Oktober 2020. David Ghahramanyan/NKR InfoCenter/PAN Photo/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Nikol Pashinyan mendukung penyelenggaraan Pemilu Cepat (Snap Election) untuk menuntaskan krisis politik di pemerintahan Armenia. Namun, ia hanya akan mengikutinya apabila sejumlah prasyarat dipenuhi kelompok oposisi. Salah satunya adalah Parlemen tidak menunjuk PM baru hingga Snap Election benar-benar usai.

"Mari kita gelar pemilu dan kita lihat siapa pejabat yang diinginkan warga untuk mundur," ujar Pashinyan, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 2 Maret 2021.

Pashinyan, yang telah memimpin Armenia sejak 2018, dalam tekanan sejak menyetujui kesepakatan damai dengan Azerbaijan soal Nagorno-Karabakh tahun lalu. Berbagai pihak menganggap Pashinyan mengambil keputusan yang merugikan Armenia dalam kesepakatan damai itu. Sebab, secara isi, kesepakatan soal Nagorno-Karabakh lebih menguntungkan Azerbaijan.

Salah satu hal yang membuat warga marah adalah bagaimana Pashinyan menyetujui Azerbaijan untuk mengambil alih wilayah yang berhasil mereka duduki di Nagorno-Karabakh. Beberapa wilayah tersebut termasuk kawasan padat penduduk Armenia dan strategis seperti Susha. Pashinyan berdalih keputusan itu ia ambil berdasarkan masukan dari pejabat-pejabatnya.

Sejak penandatanganan kesepakatan itu, demonstrasi demi demonstrasi menyasar Pashinyan. Banyak warga menyebutnya pengkhianat dan memintanya mundur. Sejumlah pejabat Militer Armenia ikut dalam gelombang protes itu.

Oleh Pashinyan, keterlibatan Militer ia anggap sebagai sinyal kudeta akan datang dan ia pun mulai memecat sejumlah pejabat militernya. Berbagai pihak memandang Pashinyan melakukan langkah gegabah karena pemecatan tanpa persetujuan Presiden Armenia, Armen Sarkisian, adalah hal yang inkonstitutisional.

"Presiden republik, berdasarkan kewenangan yang diberikan konstitusi, mengembalikan rancangan perintah pemakzulan dengan penolakan... Krisis politik saat ini tidak bisa ditanggulangi lewat pergantian jabatan secara terus menerus," ujar Kantor Kepresidenan Armenia kemarin.

Khawatir kisruh akan terus berlanjut, Snap Election menjadi upaya Pashinyan selanjutnya. Selain itu, ia juga mengajukan referendum konstitusi Armenia di bulan Oktober.

Hingga berita ini ditulis, belum ada keputusan apakah usulan-usulan itu akan diterima atau tidak. Fraksi oposisi di Parlemen Armenia pun gagal mengumpulkan jumlah kehadiran sesuai quorum untuk memakzulkan Pashinyan. Jika pemilu disetujui, salah satu figur yang diprediksi bakal berhadapan dengan Pashinyan adalah mantan PM Vazgen Manukyan.

Baca juga: Buntut Kalah Perang, Krisis Politik Memuncak di Armenia

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

16 hari lalu

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

34 hari lalu

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut

Baca Selengkapnya

Profil Ilias Alhaft, Penyerang FC Noah yang Bersedia Memperkuat Timnas Indonesia

18 Februari 2024

Profil Ilias Alhaft, Penyerang FC Noah yang Bersedia Memperkuat Timnas Indonesia

Ilias Alhaft bisa menjadi salah satu pilihan bagi Shin Tae-yong untuk memperkuat penyerangan.

Baca Selengkapnya

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev Terpilih Kembali, Lima Kali Berturut-berturut

8 Februari 2024

Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev Terpilih Kembali, Lima Kali Berturut-berturut

Penghitungan menunjukkan bahwa Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev memenangkan pemilu dengan 92 persen suara

Baca Selengkapnya

Buka Puasa Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

9 Desember 2023

Buka Puasa Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Permohonan buka puasa sebagai warisan budaya tak benda UNESCO dilakukan negara Iran, Azerbaijan dan Uzbekistan

Baca Selengkapnya

Kualifikasi Euro 2024: Borong 4 Gol Saat Belgia Kalahkan Azerbaijan 5-0, Romelu Lukaku Cetak Rekor

20 November 2023

Kualifikasi Euro 2024: Borong 4 Gol Saat Belgia Kalahkan Azerbaijan 5-0, Romelu Lukaku Cetak Rekor

Romelu Lukaku telah mencetak 14 gol dalam delapan pertandingan kualifikasi Euro 2024.

Baca Selengkapnya

Wisatawan Indonesia Bisa Traveling ke Empat Negara Eropa Ini Tanpa Visa

3 November 2023

Wisatawan Indonesia Bisa Traveling ke Empat Negara Eropa Ini Tanpa Visa

Beberapa negara Eropa ini membebaskan visa untuk wisatawan Indonesia, beserta wisata yang menarik dari negara tersebut

Baca Selengkapnya

PM Armenia Berharap Bisa Berdamai dengan Azerbaijan

26 Oktober 2023

PM Armenia Berharap Bisa Berdamai dengan Azerbaijan

Setelah eksodus massal etnis Armenia dari Nagorno-Karabakh, Armenia dan Azerbaijan mendeklarasikan keinginan untuk menandatangani pakta perdamaian.

Baca Selengkapnya

Pusat Retret Kesehatan di Azerbaijan Ini Berada di 350 Meter di Bawah Tanah

20 Oktober 2023

Pusat Retret Kesehatan di Azerbaijan Ini Berada di 350 Meter di Bawah Tanah

Situs bekas tambang garam Soviet yang kini masuk wilayah Azerbaijan hanya berfungsi sebagai sanatorium untuk pengobatan berbagai penyakit pernapasan

Baca Selengkapnya

Ilham Aliyev Kibarkan Bendera Azerbaijan di Bekas Wilayah Nagorno-Karabakh

16 Oktober 2023

Ilham Aliyev Kibarkan Bendera Azerbaijan di Bekas Wilayah Nagorno-Karabakh

Wilayah Nagorno-Karabakh yang pernah memisahkan diri direbut kembali oleh Azerbaijan setelah operasi militer kilat bulan lalu.

Baca Selengkapnya