Pejabat Eropa Minta Bank Dunia Tolak Investasi Bahan Bakar Fosil Demi Iklim

Minggu, 28 Februari 2021 11:05 WIB

Batu bara disortir di pembangkit listrik tenaga panas Trypillian di wilayah Kiev, Ukraina 23 November 2017. [REUTERS / Valentyn Ogirenko]

TEMPO.CO, Jakarta - Pejabat senior dari Eropa telah mendesak manajemen Bank Dunia atau World Bank untuk mengecualikan investasi dalam proyek terkait minyak dan batu bara di seluruh dunia, dan secara bertahap menghentikan investasi dalam proyek gas alam, menurut tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Dalam surat enam halaman tertanggal 24 Februari, direktur eksekutif Bank Dunia yang mewakili negara-negara pemegang saham utama Eropa dan Kanada, menyambut baik langkah Bank untuk memastikan pemberian pinjamannya mendukung upaya untuk mengurangi emisi karbon, dikutip dari Reuters, 28 Februari 2021.

Namun mereka mendesak Bank Dunia, penyedia pembiayaan iklim terbesar bagi dunia berkembang,untuk melangkah lebih jauh.

"Kami...berpikir Bank Dunia sekarang harus melangkah lebih jauh dan juga mengecualikan semua investasi terkait batu bara dan minyak, dan lebih lanjut menguraikan kebijakan secara bertahap menghentikan pembangkit listrik gas untuk hanya berinvestasi dalam gas dalam keadaan luar biasa," tulis pejabat Eropa dalam surat itu, Reuters melaporkan.

Para pejabat Eropa mencatat investasi Bank Dunia sebesar US$ 620 juta (Rp 8,8 triliun) dalam proyek gas alam cair bernilai miliaran dolar AS di Mozambik yang disetujui oleh dewan Bank Dunia pada Januari, tetapi tidak menyerukan pembatalannya, kata salah satu sumber.

Advertising
Advertising

Pengeboran minyak lepas pantai Qatar.[www.gdi.com.qa]

Bank Dunia mengkonfirmasi telah menerima surat tersebut tetapi tidak mengungkapkan semua isinya. Disebutkan bahwa Bank Dunia dan organisasi serupa telah menyediakan US$ 83 miliar (Rp 1.185 triliun) untuk aksi iklim selama lima tahun terakhir.

"Banyak inisiatif yang diminta dalam surat dari pemegang saham kami sudah direncanakan atau dalam diskusi untuk draf Rencana Aksi Perubahan Iklim kami untuk 2021-2025, yang sedang dikerjakan manajemen untuk diselesaikan dalam bulan mendatang," kata Bank Dunia.

Rencana aksi iklim pertama Bank Dunia dimulai pada tahun fiskal 2016.

Amerika Serikat, pemegang saham terbesar di Bank Dunia, bulan ini bergabung kembali dengan kesepakatan iklim Paris 2015, dan telah berjanji untuk memindahkan lembaga multilateral dan lembaga pemberi pinjaman publik AS menuju investasi yang selaras dengan iklim dan menjauhi investasi karbon tinggi.

Baca juga: Bank Dunia Minta Investor Ringankan Utang Negara Miskin

Presiden Bank Dunia David Malpass mengatakan kepada pejabat keuangan dari Kelompok 20 ekonomi pada hari Jumat, bahwa Bank Dunia akan menambah angka investasi dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk tahun kedua berturut-turut pada tahun 2021.

"Ketimpangan, kemiskinan, dan perubahan iklim akan menjadi masalah yang menentukan di zaman kita," kata Malpass kepada para pejabat. "Saatnya untuk berpikir besar dan bertindak besar dalam menemukan solusi."

Malpass mengatakan Bank Dunia juga meluncurkan tinjauan baru untuk mengintegrasikan iklim ke dalam semua diagnostik dan strategi negaranya, sebuah langkah yang dimulai sebelum surat dari pejabat Eropa dikirim, kata salah satu sumber.

REUTERS

Berita terkait

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

1 jam lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

3 jam lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

3 jam lalu

Terpopuler: Kemenperin akan Panggil Manajemen Sepatu Bata, Zulhas Sebut Pelaku Usaha Jastip Wajib Ikut Aturan

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan memanggil manajemen PT Sepatu Bata Tbk., imbas penutupan pabrik alas kaki itu di Purwakarta, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

12 jam lalu

Luhut Punya Kabar Baru Soal Rencana Investasi Tesla di Indonesia

Selain Indonesia, ada negara-negara lain yang membujuk Tesla untuk berinvestasi.

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

13 jam lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

18 jam lalu

Liburan ke Eropa, Siap-siap 10 Bandara yang Bikin Stres

Sepuluh bandara tersebut berdasarkan 2024 Stressful Airport Index di Eropa

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

23 jam lalu

Faisal Basri Kritik Pameran Kendaraan Listrik, Sebut Ada Kepentingan Bisnis Elit

Faisal Basri mengkritisi promosi kendaraan listrik yang selama ini tak mengungkap adanya dampak negatif lantaran masih mengandalkan batu bara

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

1 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

1 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

1 hari lalu

Koalisi Desak Perbankan Setop Investasi ke Energi Kotor dan Segera Beralih ke EBT

Koalisi organisasi masyarakat sipil mendesak agar kalangan perbankan berhenti memberikan dukungan pendanaan energi kotor seperti batu bara.

Baca Selengkapnya