Maroko Siap-siap Legalisasi Ganja untuk Tujuan Medis
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 26 Februari 2021 09:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Maroko pada Kamis, 25 Februari 2021 mengutarakan rencana memberikan izin untuk menanam, mengekspor dan menjual secara domestik ganja untuk tujuan medis. Kebijakan ini diharapkan nantinya bisa membantu meningkatkan kesejahteraan para petani di kawasan pegunungan Rif di tengah tumbuhnya pasar dunia yang melegalkan ganja.
Sebelumnya Maroko sudah pernah mencoba untuk legalisasi ganja, namun gagal. Sekarang, saat Partai PJD menguasai sebagian besar parlemen Maroko, mereka membatalkan putusan sebelumnya (bahwa ganja illegal). Langkah itu diambil setelah PBB menghapus ganja dari daftar narkoba, yang dikontrol paling ketat.
Partai PJD adalah partai Islamis moderat dan terbesar di Maroko.
Baca juga: Thailand Ingin Promosikan Ganja untuk Medis
Jika tidak ada aral melintang, Rancangan Undang-undang (RUU) legalisasi ganja di Maroko bakal disetujui pekan depan. Lewat aturan ini, diharapkan bisa meningkatkan pendapatan para petani, bisa melindungi petani dari pengedar narkoba yang mengendalikan perdagangan ganja. Lewat kebijakan ini, Maroko juga berharap bisa mendapatkan akses ke pasar global yang sedang booming untuk legalisasi ganja.
Ganja paling banyak di tanam di wilayah utara pegunungan Rif, yang beberapa tahun belakangan memprotes menuntut kesetaraan ekonomi.
RUU yang tersebar memperlihatkan bakal ada badan nasional yang bentuk untuk memantau, mengatur transportasi dan penjualan ganja-ganja untuk tujuan medis. Sedangkan penggunaan ganja untuk senang-senang, masih dilarang.
Kendati dulu menanam ganja ilegal di Maroko, namun sudah lama Maroko memberikan toleransi bahkan negara di utara Afrika itu merupakan produsen ganja dunia berdasarkan badan obat PBB. Kementerian Dalam Negeri Maroko sudah mengurangi jumlah lahan, dimana ganja ditanam pada lebih dari 134 ribu hektar pada 2003 menjadi tinggal 47 ribu hektar.
Sumber: Reuters