Israel Bekukan Kebijakan Pengiriman Vaksin COVID-19 ke Negara Lain

Jumat, 26 Februari 2021 08:00 WIB

Pemimpin partai Biru dan Putih, Benny Gantz terlihat saat ia tiba untuk memberikan suara dalam pemilihan parlemen Israel di sebuah tempat pemungutan suara di Rosh Ha'ayin, Israel 17 September 2019. [REUTERS / Ronen Zvulun]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, mengumumkan bahwa Israel akan membekukan program pengiriman bantuan vaksin COVID-19 ke negara lain. Gantz berkata, pemerintah mengambil keputusan itu setelah mendapati kebijakan tersebut dikritik oleh berbagai pihak. Belum diketahui apakah pembekuan ini permanen.

"Saya menerima keputusan untuk membekukan pengiriman vaksin COVID-19 ke negara lain," ujar Gantz yang bulan depan akan menghadapi PM Israel Benjamin Netanyahu di pemilihan umum, Kamis, 25 Februari 2021.

Beberapa hari terakhir, berbagai pihak mengkritik kebijakan pengiriman vaksin COVID-19 Israel karena pilih kasih. Mereka menganggap PM Benjamin Netanyahu hanya memilih negara-negara di mana ia memiliki kepentingan politik. Kabarnya, ada 19 negara yang telah dipilih oleh Israel sebagai tujuan pengiriman.

Seharusnya, menurut berbagai kritikus, Israel mendahulukan pengiriman bantuan vaksin COVID-19 ke Palestina. Sebagai "tetangga langsung", Palestina menganggap lebih elok jika Israel mendahulukan mereka.

Gantz termasuk yang mengkritik langkah Netanyahu. Menurutnya, Netanyahu perlu membentuk sebuah forum untuk menentukan ke mana sebaiknya bantuan vaksin COVID-19 dikirim, bukannya menentukan secara sepihak.

"Bukan posisi Netanyahu untuk menentukan hal tersebut oleh dirinya sendiri," ujar Gantz.

Ekspresi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat menerima dosis kedua vaksin COVID-19 di Sheba Medical Center di Ramat Gan, Israel, 9 Januari 2021. Miriam Elster/Pool via REUTERS

Netanyahu, hingga berita ini ditulis, belum memberikan komentar atas pembekuan tersebut. Namun, awal pekan ini, ia sempat mengatakan bahwa tidak ada yang salah dari kebijakannya. Netanyahu berdalih, semua vaksin yang ia kirim adalah surplus dari suplai vaksin COVID-19 Israel.

"Menurut saya program ini adalah wujud niat baik dan keputusan yang pintar. Timbal baliknya bisa dirasakan di berbagai hal yang tidak akan saya elaborasi lebih jauh," ujar Netanyahu

Sebagai catatan, Israel adalah salah satu negara terdapan di dunia dalam hal vaksinasi COVID-19. Nyaris 50 persen dari 8,8 juta penduduknya sudah menerima dosis pertama vaksin COVID-19. Hal itu terbantu oleh kesepakatan Israel dengan produsen vaksin Pfizer.

Kepada Pfizer, Israel menawarkan pertukaran data pasien dengan suplai vaksin COVID-19 yang konsisten. Data tersebut meliputi usia, umur, gender, serta rekam jejak medis termasuk efek usai menerima vaksin COVID-19. Pfizer menerima tawaran tersebut dan hasilnya Israel ngebut dalam melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca juga: Israel Bagi-bagi Kelebihan Vaksin Virus Corona ke Palestina

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

18 menit lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

1 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

1 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

2 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

2 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

3 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

4 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

5 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

5 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

5 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya