Gerilya Retno Marsudi Bantu Penyelesaian Konflik Myanmar

Kamis, 25 Februari 2021 08:15 WIB

Menlu Retno Marsudi dalam jumpa pers virtual pada Rabu, 30 September 2020. Kemenlu

TEMPO.CO, - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia memilih untuk tidak berdiam diri terkait konflik politik di Myanmar. Indonesia memilih pendekatan shuttle diplomasi atau diplomasi ulang-alik guna berkontribusi mencari penyelesaian terbaik bagi situasi di Myanmar saat ini.

"Berbicara dengan semua pihak, menjalin komunikasi, berkonsultasi, selalu dilakukan Indonesia dengan tujuan utama dapat memberikan kontribusi untuk menangani masalah yang sedang berkembang," kata Retno dalam konferensi pers, Rabu, 24 Februari 2021.

Retno menjelaskan pekan lalu ia berkunjung ke Brunei Darussalam dan Singapura. Selain membahas hubungan bilateral dengan Indonesia, pertemuan itu digunakan pula untuk membicarakan masalah Myanmar.

Advertising
Advertising

"Sebelumnya, Indonesia sudah membahas panjang lebar isu Myanmar dengan Malaysia selama kunjungan PM Malaysia ke Indonesia," ucap dia.

Menurut Retno, beberapa hari ini ia intensif berkonsultasi dengan Ketua ASEAN, para menteri luar negeri dari Filipina, Malaysia, Singapura, Vietnam, Laos, dan Kamboja, serta dengan utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Tidak hanya itu, Retno juga telah berdiskusi dengan Amerika Serikat dan akan melakukan kontak dengan Menteri Luar Negeri Inggris, Sekjen PBB, dan Ketua Global Leadership Forum and Asia Society. "Sebelumnya saya juga melakukan komunikasi dengan Menlu Australia, Jepang, AS, RRT, Inggris, dan India," katanya.

Retno menuturkan shuttle diplomacy bukan hal mudah dilakukan terlebih di masa pandemi seperti sekarang. "Namun hal ini tetap dilakukan Indonesia mengingat adanya prinsip-prinsip yang perlu ditegakkan dan keinginan kuat untuk terus berkontribusi bagi perdamaian, stabilitas dan kesejahteraan kawasan," ujarnya.

Upaya membantu penyelesaian konflik di Myanmar menemui rintangan setelah beredar kabar Indonesia mengajukan usulan menggelar pemilu baru, lengkap dengan pengawas internasional. Hal itu senada dengan rencana junta militer pimpinan Jenderal Min Aung Hlaing yang menjanjikan pemilu baru untuk mencari kepemimpinan yang sah.

Kabar tersebut ditanggapi keras oleh warga Myanmar. Mereka langsung menggelar unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Indonesia di Myanmar. Massa menentang adanya pemilu baru. Menurut mereka, pemenang Pemilu Myanmar telah ditetapkan secara sah pada tahun lalu dan tidak perlu lagi ada pemilu baru.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah membantah kabar ini. Ia menuturkan Indonesia tidak membuat keputusan seperti itu dan sejauh ini belum ada perubahan sikap soal situasi Myanmar. Namun Retno Marsudi belum berkomentar soal peristiwa ini.

Baca juga: Temui Menlu Myanmar, Retno Marsudi Sampaikan Sikap Indonesia

Berita terkait

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

9 jam lalu

Indonesia dan Papua Nugini Sepakat Memperkuat Kerja Sama

Retno marsudi mengapresiasi Papua Nugini (PNG) karena telah membangun hubungan yang kuat dengan Indonesia.

Baca Selengkapnya

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

9 jam lalu

5 Negara dengan Tingkat Urbanisasi Paling Tinggi di Asia, Indonesia Termasuk?

Urbanisasi menjadi penentu zaman ketika lebih dari separuh populasi dunia kini tinggal di perkotaan.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

18 jam lalu

Retno Marsudi Kunjungan Kerja ke SD Wutung di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Retno Marsudi menjelaskan SD Wutung di kawasan perbatasan RI-Papua Nugini milik Papua Nugini, namun direnovasi dengan bantuan Indonesia

Baca Selengkapnya

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

23 jam lalu

Indonesia Siapkan 4 Proyek di Papua Nugini, Revitalisasi Sekolah hingga Beasiswa PNS

Pemerintah Indonesia tahun ini menyiapkan empat proyek untuk pembangunan negara tetangganya, Papua Nugini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Austria - Indonesia Gelar Konser Orkestra di 3 Negara, Rayakan 70 Tahun Persahabatan

1 hari lalu

Austria - Indonesia Gelar Konser Orkestra di 3 Negara, Rayakan 70 Tahun Persahabatan

Austria dan Indonesia merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dengan menggelar serangkaian konser orkestra di tiga negara.

Baca Selengkapnya

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

1 hari lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

1 hari lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

1 hari lalu

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.

Baca Selengkapnya