Jumlah Korban COVID-19 Amerika Capai 500 Ribu, Joe Biden Berduka

Selasa, 23 Februari 2021 13:06 WIB

Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika Serikat mewakili beberapa dari 200 ribu nyawa yang telah hilang di negara itu dalam pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts/aww/cfo (REUTERS/JOSHUA ROBERTS)

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban meninggal akibat COVID-19 di Amerika terus bertambah. Per Senin kemarin, 22 Februari 2021, angka korban di sana resmi menyentuh angka 512 ribu orang. Presiden Amerika Joe Biden berduka atas apa yang terjadi.

"Hari ini, kita mencapai satu titik yang sunggut menyakitkan. Sebanyak 500 ribu orang meninggal karena COVID-19. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan prajurit Amerika yang meninggal di medan Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Vietnam," ujar Joe Biden pada Senin kemarin, dikutip dari kantor berita Al Jazeera.

Joe Biden meminta warga Amerika untuk terus mengenang mereka yang gugur dalam berjuang melawan COVID-19. Bagi Joe Biden sendiri, kematian 500 ribu orang tersebut menjadi pengingat baginya bahwa penanganan pandemi COVID-19 di Amerika masih jauh dari kata selesai.

Sebagai penghormatan terhadap mereka yang wafat, Joe Biden memerintahkan semua bangunan Pemerintah Amerrika untuk mengibarkan bendera setengah tiang. Hal itu akan berlangsung hingga matahari terbenam pada 26 Februari 2021 nanti.

Seorang tentara Angkatan Udara AS mendapat vaksin COVID-19 di Pangkalan Udara Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, 29 Desember 2020. Pasukan AS-Korea (USFK), yang mencakup sekitar 28.500 personel militer Amerika serta ribuan personel lain dan anggota keluarganya, memberikan dosis pertama kepada petugas kesehatan garis depan dan penanggap pertama di pasukan, kata seorang pejabat USFK. Staff Sgt. Betty R. Chevalier/U.S. Air Force/DVIDS/Handout via REUTERS


Beberapa pekan terakhir, angka penularan COVID-19 di Amerika sesungguhnya mulai menurun. Hal itu menyusul digencarkannya kampanye vaksinasi COVID-19 di sana. Walau begitu, situasi di Amerika masih jauh dari ideal.

Penasehat medis dan pakar epidemi, Anthony Fauci, mengatakan bahwa angka kasus harian harus turun signifikan dulu untuk bisa mengatakan Amerika mulai aman. Sekarang, angka kasus harian masih berada di kisaran 50 ribu kasus per hari.

Apabila mengacu pada data dari WHO, jumlah kasus harian di Amerika memang terus menurun dan relatif konsisten. Penurunan mulai terasa sejak bulan Januari di mana vaksinasi COVID-19 di Amerika mulai berjalan.

Di awal Januari, Amerika menghadapi setidaknya 200-300 ribu kasus per hari. Namun, setelah pertengahan Januari, angkanya terus menurun hingga terakhir menyentuh angka 59 ribu kasus per hari. Hal itu menandakan vaksinasi memang terbukti efektif mencegah gejala COVID-19.

"Angkanya menurun begitu tajam dan sangat sangat cepat. Namun, kita masih berada di level yang relatif tinggi," ujar Fauci menegaskan.

Per berita ini ditulis, Amerika telah mendistribusikan kurang lebih 75,2 juta dosis vaksin COVID-19 ke seluruh penjuru negeri Paman Sam. Dari angka tersebut, sebanyak 43,6 juta orang telah menerima suntikan dosis pertama dan 18,8 juta orang yang sudah menerima dosis kedua.

Baca juga: Joe Biden Ajak Facebook dan Google Tangkal Komunitas Anti-Vaksin

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

7 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

8 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

3 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya