Komunitas LGBT Myanmar Ikut Unjuk Rasa Menolak Kudeta

Sabtu, 20 Februari 2021 13:07 WIB

Seorang anggota komunitas LGBTQ menunjukkan salam tiga jari dalam protes menentang kudeta militer di Myanmar, 19 Februari 2021. Foto: REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, - Ratusan aktivis lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer (LGBTQ) ikut berunjuk rasa menentang kudeta Myanmar. Mereka mondar di persimpangan jalan dengan pakaian tradisional Myanmar dan mengenakan payung warna-warni.

"Kami datang bersama dengan semua orang di negara kami karena kami melawan situasi ini," kata Shin Thant, membawa payung berwarna lavender untuk melindungi dirinya dari sinar matahari, dikutip dari Channel News Asia, Sabtu, 20 Februari 2021.

Aktivis transgender terkenal itu diapit oleh orang lain di komunitasnya, beberapa mengenakan atasan tradisional Myanmar dan rok panjang kering yang disebut longyi. Yang lainnya memilih tampilan yang lebih modern, dengan gaun pengantin berlapis-lapis atau pakaian klub yang berkilauan.

Ratusan pendukung berbaris membawa plakat berwarna pelangi dengan cetakan salut tiga jari, simbol perlawanan yang dipinjam dari trilogi film Hunger Games. "Kami, komunitas LGBTQ, tidak akan melahirkan dan generasi kami berakhir bersama kami," kata Shin Thant.

"Tetapi saya ingin memberi tahu mereka yang akan memiliki anak bahwa Anda harus berpartisipasi dalam revolusi ini," ucap dia.

Advertising
Advertising

Shin Thant adalah mantan ratu kecantikan dan memenangkan Miss Trans Grand International Myanmar pada 2018. Ia dilaporkan pernah menghadapi pelecehan dari pihak berwenang di masa lalu.

Komunitas LGBTQ masih menghadapi diskriminasi yang meluas di Myanmar. Hubungan sesama jenis kerap dikriminalisasi berdasarkan hukum pidana dan transgender sering dilecehkan oleh pihak berwenang.

Kehadiran kaum LGBTQ ini menambah lapisan masyarakat Myanmar yang menolak kudeta militer. Kalangan masyarakat lain seperti pekerja kereta api, guru, perawat, hingga biksu lebih dulu menyuarakan pembebasan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi, yang digulingkan dalam kudeta militer pada 1 Februari.

BACA JUGA: Penentang Kudeta Myanmar Senang Inggris dan Kanada Beri Sanksi ke Militer

Sumber: CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

8 hari lalu

Hubungan Sesama Jenis Sah Dilarang di Irak, Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara

Parlemen Irak melarang hubungan sesama jenis. Didukung oleh mayoritas partai Syiah.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya