Dua Jurnalis Dipenjara Dua Tahun Karena Videokan Unjuk Rasa Belarus

Kamis, 18 Februari 2021 19:30 WIB

Sebuah mural di Ibu Kota Minsk, Belarus, menjadi simbol perlawanan terhadap Presiden Alexander Lukashenko. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Belarus memvonis dua jurnalis stasiun televisi Polandia, Belsat, dua tahun penjara hanya karena merekam unjuk rasa di sana. Hakim menimbang video yang mereka rekam telah memicu aksi unjuk rasa karena memperlihatkan salah satu demonstran, Roman Bondarenko, tewas dipukul.

Dikutip dari kantor berita Reuters, kedua jurnalis adalah Katsiaryna Andreyeva (27) dan Darya Chultsova (23). Mereka ditangkap pada November lalu di apartemen tempat keduanya merekam unjuk rasa di Belarus. Di depan hakim, keduanya mengaku tidak bersalah atas tuduhan memicu aksi unjuk rasa lanjutan lewat video mereka.

"Lihatlah mereka berdua. Tetap tegar, tersenyum, dan mengucapkan selamat tinggal kepada kekasih mereka dari balik jeruji. Presiden Alexander Lukashenko tidak bisa membungkam kami," ujar figur oposisi Belarus, Svetlana Tikhanouskaya, Kamis, 18 Februari 2021.

Menurut laporan Reuters, kedua jurnalis tampak tenang selama persidangan berlangsung. Seperti kata Tikhanouskaya, mereka tersenyum dari balik bilik kaca tempat mereka mengikuti jalannya persidangan. Seskali mereka menunjukkan tanda V yang berarti kemenangan.

Andreyeva, dalam keterangan tertulisnya, merasa tidak bersalah atas apa yang ia lakukan. Soal penahanan dirinya, ia menyatakan hal itu sudah menjadi resiko atas profesinya. Malah, menurut dia, nasibnya masih relatif lebih baik dibanding kolega-koleganya.

"Setiap kali saya bekerja, nyawa dan kesehatan saya dalam resiko. Saya berhasil bertahan dari peluru karet, gas air mata, dan masih banyak lagi. Kolega saya banyak yang lebih kurang beruntung," ujarnya mantap. Menurut kuasa hukum kedua jurnalis, Chultsova dan Andreyeva mengajukan banding atas putusan hakim.

Presiden Belarusia Alexander Lukashenko sempat mengumumkan dirinya terinfeksi virus corona pada Juli 2020. Sebelum terinfeksi, Alexander pernah pernah membagikan tips untuk kebal corona yang berbeda dengan saran ahli kesehatan, di antaranya meminum 50 ml vodka, mengunjungi sauna, dan tetap bekerja di lapangan. BelTA / Handout via REUTERS


Menanggapi vonis keduanya, Presiden Polandia Andrzej Duda memerintahkan diplomatnya ke Minsk untuk menyampaikan protes ke pemerintahan Lukashenko. Ia mendesak pengampunan terhadap keduanya dan meminta Belarus untuk berhenti mempersekusi wartawan-wartawan Polandia yang meliput di sana.

Per berita ini ditulis, aparat Belarus telah menahan kurang lebih 33 ribu orang. Sebagian besar adalah warga serta aktivis yang menentang rezim Presiden Alexander Lukashenko. Lukshenko, sebagaimana diketahui, diyakini telah bermain curang pada pemilu tahun lalu untuk mempertahankan kekuasaannya yang sudah berjalan 20 tahun lebih.

Atas aksi penangkapan tersebut, Lukashenko telah dijatuhi sanksi oleh berbagai negara. Namun, Lukashenko bergeming. Hal itu tak lepas dari dukungan Rusia ke Belarus yang dijanjikan oleh Presiden Vladimir Putin.

Baca juga: Presiden Belarusi Klaim Bakal Mundur Usai Reformasi Konstitusi

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

5 jam lalu

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Jadi Ketua dan Sekjen AJI Periode 2024-2027

Nany Afrida dan Bayu Wardhana terpilih menjadi Ketua dan Sekjen AJI yang baru dalam Kongres XII AJI.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

22 jam lalu

Tak Hanya Beredel, Israel Pernah Serang Jurnalis Al Jazeera dan Keluarganya

Selain berulang kali menyerukan penutupan Al Jazeera, Israel tercatat berulang kali menyerang wartawan Aljazeera dan keluarganya.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

9 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

20 hari lalu

Bocoran Memo Internal New York Times Soal Gaza: Tak Boleh Menulis kata Genosida hingga Pendudukan

The New York Times menginstruksikan para jurnalis yang meliput serangan Israel di Gaza untuk membatasi penggunaan istilah genosida hingga pendudukan

Baca Selengkapnya

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

25 hari lalu

Tak Ada Kata Libur Lebaran Bagi 7 Profesi Ini, Petugas Kesehatan sampai Pemadam Kebakaran

Ada beberapa profesi yang tidak bisa mengenal libur lebaran, selain tenaga kesehatan dan pemadam kebakaran, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

26 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

27 hari lalu

Kasus 3 Anggota TNI Aniaya Jurnalis di Maluku Utara, Danlanal Ternate: Copot Jabatan juga Sanksi

Jurnalis itu dianiaya tiga anggota TNI AL setelah memberitakan penangkapan kapal bermuatan bahan bakar minyak jenis Dexlite.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: OPM Klaim TNI-Polri Tembak Mati Komandannya, Gedung The Tribrata Dharmawangsa Dikelola Perusahaan Milik Tersangka Timah

28 hari lalu

Top 3 Hukum: OPM Klaim TNI-Polri Tembak Mati Komandannya, Gedung The Tribrata Dharmawangsa Dikelola Perusahaan Milik Tersangka Timah

Juru bicara TPNPB-OPM mengatakan penembakan terhadap anggotanya terjadi ketika korban sedang mendulang emas dan tanpa perlawanan.

Baca Selengkapnya

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

28 hari lalu

Kasus 3 Tentara Aniaya Jurnalis, TNI AL Ternate: yang Paling Bertanggung Jawab Komandan

Komandan Pangkalan TNI AL Ternate Letkol Ridwan Aziz menanggapi kasus penganiayaan seorang jurnalis di Halmahera Selatan, Maluku Utara, Sukandi Ali.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

29 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya