Kebijakan Baru, Perusahaan Asing Wajib Punya Kantor Pusat di Arab Saudi

Selasa, 16 Februari 2021 18:00 WIB

Ilustrasi proyek pembangunan/bangunan bertingkat. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan-perusahaan asing yang ingin berinvestasi dalam proyek milik Pemerintah Arab Saudi harus mendirikan salah satu kantor pusatnya di Arab Saudi selambatnya pada 2024. Jika tidak, mereka tidak akan memenangkan kontrak-kontrak pemerintah.

Aturan itu sampaikan Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed al-Jadaan pada Senin, 15 Februari 2021. Kebijakan ini ditujukan untuk mendorong perusahaan-perusahaan asing buka secara permanen di Arab Saudi sehingga secara tidak langsung menciptakan lapangan pekerjaan di sana.

Ilustrasi Ekspor Import. Getty Images

Baca juga: Airlangga Sebut 143 Perusahaan Asing Sedang Berencana Relokasi Investasi ke RI

Advertising
Advertising

Arab Saudi adalah negara dengan perekonomian terbesar di kawasan Timur Tengah dan salah satu eksportir minyak terbesar di dunia. Negara itu berencana mengunci kontrak dengan perusahaan-perusahaan dan institusi komersial yang kantor pusatnya tidak berada di wilayah Kerajaan Arab Saudi. Perusahaan internasional itu saat yang sama, dibebaskan untuk bekerja sama dengan sektor swasta.

“Jika sebuah perusahaan menolak memindahkan kantor pusat mereka ke Arab Saudi, itu jelas hak mereka dan mereka tetap akan mendapatkan kebebasan untuk bekerja sama dengan sektor swasta, yang ada di Arab Saudi,’ kata al-Jadaan.

Hanya saja, jika terkait kontrak-kontrak kerja dengan Pemerintah Arab Saudi, perusahaan-perusahaan internasional itu harus memiliki kantor pusat di Arab Saudi. Al-Jadaan mengatakan untuk beberapa sektor akan mendapat pengecualian dari kebijakan ini dan detail mengenai aturan ini akan diterbitkan sebelum akhir 2021.

“Arab Saudi telah menjadi negara dengan perekonomian dan populasi terbesar di kawasan, sedangkan jumlah kantor pusat yang ada di negara kami tidak banyak, kurang dari 5 persen saat ini. Anda bisa bayangkan apa arti keputusan ini bagi FDI (foreign direct investment), transfer ilmu pengetahuan dan menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Jadaan.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman sebelumnya telah berjanji akan membuka diri Kerajaan Arab Saudi dan memperkuat perekonomian negaranya di bawah sebuah reformasi strategi. Reformasi tersebut bertujuan memberagamkan perekonomian Arab Saudi yang selama ini hanya bergantung pada minyak mentah.

Arab Saudi ingin menarik investasi asing dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi jutaan kalangan muda Arab Saudi. Jadaan mengatakan lingkungan bisnis saat ini sudah membuka diri bagi kemajuan dan Pemerintah Arab Saudi akan menyelesaikan aturan hukum, reformasi regulasi dan peningkatan kualitas hidup sehingga perusahaan-perusahaan asing tersebut dan karyawannya merasa nyaman pindah ke Riyadh.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

13 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

16 jam lalu

Bidik Peziarah di Luar Ibadah Haji dan Umrah, Arab Saudi Kenalkan Platform Nusuk

Arab Saudi mengundang pelancong menjelajahi budaya, sejarah, dan petualangan di luar perjalanan keagamaan seperti haji dan umrah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

19 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

23 jam lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

1 hari lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

1 hari lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

1 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Kongres Amerika Serikat Berusaha Lindungi Benjamin Netanyahu dari Kemungkinan Penahanan oleh ICC

Top 3 Dunia, Kongres Amerika Serikat yang berupaya menghasilkan undang-undang agar bisa menghalangi ICC menerbitkan surat penahanan Netanyahu

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

2 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Menlu AS Temui Pangeran MBS di Arab Saudi, Bahas Gencatan Senjata Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken terbang ke Riyadh untuk bertemu Pangeran MBS dari Arab Saudi guna membahas perang di Gaza.

Baca Selengkapnya