Pengadilan Denmark Adili Kasus Batuk di Depan Polisi Sambil Teriak Corona

Senin, 15 Februari 2021 16:38 WIB

Pemandangan jalan Stroeget yang sepi di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19) di Kopenhagen, Denmark 12 Januari 2021. [Emil Helms Ritzau Scanpix / via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan tinggi Denmark pada Kamis memulai sidang banding untuk memutuskan apakah batuk di hadapan seseorang sambil meneriakkan "corona" merupakan perilaku yang mengancam.

Ini bermula ketika terdakwa yang berusia 20 tahun dalam kasus tersebut ditangkap pada bulan Maret, ketika Denmark berada di bawah lockdown penuh virus corona. Terdakwa batuk di depan polisi sambil meneriakkan "corona" saat mengatur lalu lintas.

Jaksa menyebut tindakan itu "kejam dan tidak bijaksana". Terdakwa kemudian dites Covid-19 dan hasilnya negatif.

Dikutip dari Reuters, 15 Februari 2021, terdakwa pertama kali dibebaskan di pengadilan lokal, tetapi kemudian dihukum karena pelanggaran di Pengadilan Tinggi Barat Denmark. Dan pada banding ke Mahkamah Agung terhadap hukuman tersebut, jaksa penuntut sedang mengupayakan hukuman penjara tiga sampai lima bulan.

Mahkamah Agung dijadwalkan memberikan putusannya apakah akan menghukum kasus batuk itu pada 18 Februari.

Advertising
Advertising

Insiden batuk serupa lainnya yang ditujukan kepada polisi dilaporkan di Denmark tahun lalu, yang sebagian besar merupakan cerminan dari ketidakpuasan publik atas penanganan pemerintah terhadap krisis Covid-19.

Pada 13 Januari Denmark memperpanjang lockdown ketat setidaknya tiga minggu untuk membatasi penyebaran virus corona, khususnya varian baru virus yang lebih menular yang menyebar di negara Nordik itu.

Akhirnya Denmark terpecah antara apakah mesti melakukan pembatasan ketat atau melonggarkan lockdown dengan risiko penyebaran masif.

Pemerintah, yang mengatakan mengikuti "prinsip kehati-hatian" dalam mengendalikan virus, mendapat dukungan publik yang hampir tegas untuk tindakan cepat melawan Covid-19 pada awal tahun lalu.

Tetapi partai-partai oposisi mulai mempertanyakan apa yang beberapa orang anggap sebagai pendekatan yang terlalu berhati-hati karena tingkat infeksi turun, dan 30% orang Denmark sekarang menganggap tindakan pemerintah terlalu jauh, menurut penelitian Universitas Aarhus baru-baru ini.

Perdana Menteri Mette Frederiksen pekan ini mengatakan pencabutan lockdown membutuhkan "kendali epidemi penuh".

Dalam beberapa bulan terakhir, ribuan orang turun ke jalan memprotes lockdown, beberapa di antaranya berujung rusuh. Mereka menuntut pihak berwenang untuk melonggarkan lockdown yang mereka katakan membatasi kebebasan mereka dan melumpuhkan bisnis.

Baca juga: Kutub Utara Jadi Rebutan, Denmark Akan Kerahkan Drone dan Radar

Ahli virologi, otoritas kesehatan, dan pemerintah telah membela lockdown saat ini, yang telah menutup sebagian besar wilayah selain dari toko-toko penting, ketika Denmark berupaya mengendalikan varian baru virus corona yang lebih menular, terutama yang pertama kali diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan dan telah mencapai Denmark.

Hanya 470 kasus Covid-19 yang terdaftar dalam 24 jam terakhir, turun dari ribuan infeksi harian akhir tahun lalu, tetapi jumlah orang yang terinfeksi varian Covid-19 Inggris terus meningkat.

Denmark secara total mencatat lebih dari 200.000 infeksi corona, dengan 2.269 kematian terkait.

REUTERS

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

4 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

4 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya