Ini 5 Hal Menarik dari Hari Ketiga Sidang Pemakzulan Trump

Jumat, 12 Februari 2021 13:45 WIB

Presiden Donald Trump berbicara dalam unjuk rasa untuk memperebutkan sertifikasi hasil pemilu oleh Kongres AS, di Washington, 6 Januari 2021.[REUTERS / Jim Bourg]

TEMPO.CO, Jakarta - Sidang pemakzulan Trump sudah berlangsung tiga hari. Tiap harinya muncul berbagai keterangan baru soal apa yang terjadi sebelum, saat, dan sesudah kerusuhan US Capitol. Seperti diketahui, pemakzulan Trump bermula dari dugaan bahwa ia memang sengaja memicu kerusuhan yang menewaskan enam orang itu.

Berikut beberapa detil menarik soal hari ketiga sidang pemakzulan Donald Trump yang berlangsung pada Kamis kemarin, waktu setempat, 11 Februari 2021:

1. Pengunjuk Rasa Merasa Diperintah Trump

Seorang pendukung Presiden AS Donald Trump memegang poster "Don Wayne" di dekat Gedung Capitol AS di Washington, AS, Rabu, 6 Januari 2021. Hannah Gaber/USA TODAY via REUTERS

Fokus utama manajer (pemohon) pemakzulan Donald Trump adalah membuktikan bahwa ia memang memerintahkan pendukungnya untuk menyerbu US Capitol. Donald Trump sudah membantah hal tersebut, namun para pendukung ia berkata sebaliknya.

Dalam sidang pemakzulan, keterangan para saksi dibuka lebar-lebar. Sebagian besar mengklaim mereka bertindak atas kemauan atau perintah Donald Trump. Mereka bahkan berkata, kerusuhan di US Capitol terjadi atas undangan Donald Trump.

"Hal yang terus terngiang-ngiang di kepala saya adalah teriakan-teriakan pengunjuk rasa bahwa mereka diundang (ke US Capitol) oleh Donald Trump. Mereka datang karena memang diperintahkan untuk itu," ujar Senator Colorado, Diana Degette. Ia berkata, sulit membantah keterangan saksi.

2. Donald Trump adalah Ancaman di Masa Depan

Presiden AS Donald Trump melambai ketika dia tiba di Bandara Internasional Palm Beach di West Palm Beach, Florida, AS, 20 Januari 2021. [REUTERS / Carlos Barria]

Argumen utama mereka yang menentang pemakzulan Trump adalah apa gunanya ia dimakzulkan jika ia sendiri sudah tidak berada di pemerintahan. Manajer pemakzulan membalas argumen itu dengan berkata bahwa kerusuhan US Capitol adalah bukti betapa bahayanya Trump jika ia bertindak seenaknya. Apalagi, keterangan saksi mendukung.

"Kami tidak takut Donald Trump nyapres lagi pada 2024. Kami takut ia kembali nyapres, kalah, dan kemudian mengulang kejadian ini (kerusuhan US Capitol) lagi," ujar salah satu anggota manajer pemakzulan, Ted Lieu.

Baca juga:

3. Michigan Jadi Uji Coba Kerusuhan US Capitol.

Gubernur Michigan Gretchen Whitmer menjadi sasaran penculikan oleh kelompok anti-pemerintah karena dinilai sebagai sosok yang tiran. Sumber: Reuters

Manajer pemakzulan Trump berargumen bahwa kerusuhan US Capitol sebenarnya sudah bisa diprediksi jauh-jauh hari. Sebab, dalam berbagai kesempatan, pendukung Donald Trump sudah pernah mencoba melakukan aksi serupa.

Pada April 2020, misalnya, pendukung Trump menyerbu gedung Michigan Capitol, memprotes penetapan darurat nasional COVID-19 oleh Gubernur Gretchen Whitmer. Aksi itu terjadi dua pekan setelah Donald Trump meminta pendukunganya untuk "Membebaskan Michigan".

Contoh lain, pada Oktober 2020, 13 orang ditahan karena merencanakan penculikan Gubernuer Michigan. Hal-hal itu, menurut manajer pemakzulan, adalah bukti kerusuhan US Capitol hanyalah masalah waktu karena Donald Trump sudah sering menyemangati pendukungnya untuk melanggar aturan.

4. Kursi Kosong Republikan



Menurut laporan CNN, tidak semua senator Republikan hadir dalam hari ketiga sidang pemakzulan Trump. Dari 50 kursi, sebelas di antaranya kosong. Hal itu kontras dengan sisi Demokrat di mana hanya 1 kursi kosong. Entah karena berhalangan hadir atau Republikan konsisten merasa pemakzulan Trump tak lagi berdasar karena yang bersangkutan sudah tak lagi di Gedung Putih.

5. Senator Republikan Bertemu dengan Kuasa Hukum Trump

Presiden Donald Trump dan ibu negara Melania Trump melambai saat mereka naik Air Force One di Pangkalan Gabungan Andrews untuk terbang ke Florida, Washington, 21 Januari 2021.[REUTERS / Carlos Barria]

Menurut Laporan CNN, tiga senator Republikan yang pendukung setia Donald Trump bertemu dengan para pengacaranya. Hal itu dilakukan di tengah sidang pemakzulan. Mereka adalah Senator South Carolina Lindsey Graham, Senator Texas Ted Cruz, dan Senator Utah Mike Lee.

Kuasa hukum Trump membantah ada niatan buruk di balik pertemuan tersebut. Klaim mereka, para senator hanya datang untuk mengingatkan kembali prosedur sidang pemakzulan Trump.

Baca juga: Ini 5 Hal Menarik dari Hari Kedua Sidang Pemakzulan Trump

ISTMAN MP | CNN



Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

6 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

6 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

6 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

7 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

9 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

10 hari lalu

Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

12 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya