Cina Bantah Kirim Pesawat Untuk Bantu Kudeta Militer Myanmar
Reporter
Non Koresponden
Editor
Ahmad Faiz Ibnu Sani
Kamis, 11 Februari 2021 18:30 WIB
TEMPO.CO, - Pemerintah Cina menampik laporan di internet bahwa ada pesawatnya yang membawa personel ke Myanmar untuk mendukung junta militer.
Melalui Facebook, kedutaan Cina di Yangon menjelaskan satu-satunya penerbangan dari Cina ke Myanmar adalah pesawat kargo reguler. "Yang mengimpor dan mengekspor barang seperti makanan laut," bunyi keterangan kedutaan seperti dikutip dari Reuters Kamis, 11 Februari 2021.
Saat ditanya tentang rumor bahwa Cina mengirim peralatan dan ahli IT ke Myanmar, juru bicara kementerian luar negeri Cina Wang Wenbin mengatakan dia belum mendengarnya. "Ada informasi dan rumor palsu terkait Cina tentang masalah yang berkaitan dengan Myanmar," katanya.
Wenbin menegaskan bahwa Cina mengikuti situasi dengan cermat dan berharap semua pihak memperhatikan perkembangan dan stabilitas nasional.
Baca juga: Penembakan Remaja oleh Polisi Picu Kemarahan Rakyat Myanmar
Akibat isu ini ratusan orang berunjuk rasa menentang kudeta Myanmar di kedutaan besar Cina di Yangon. Mereka menuduh Beijing mendukung junta militer yang mengkudeta pemerintahan sipil.
"Dukung Myanmar, Jangan dukung diktator," bunyi salah satu satu tulisan dalam bahasa Cina dan Inggris di poster yang dibawa demonstran
Cina memiliki kepentingan ekonomi yang strategis dan signifikan di Myanmar. Mereka sering mendukung posisi Myanmar ketika mendapat kritik dari Barat.
Di saat negara-negara Barat mengutuk keras kudeta 1 Februari, Cina terkesan menahan diri. Mereka hanya menyerukan pentingnya menjaga stabilitas. Beberapa media pemerintah Cina menyebut kudeta militer di Myanmar sebagai perombakan kabinet.
Cina tetap mendukung pernyataan Dewan Keamanan PBB yang menyerukan pembebasan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi dan tahanan lainnya dan menyuarakan keprihatinan atas keadaan darurat.
REUTERS