Pendemo Ajak Polisi Ikut Protes Kudeta Myanmar

Senin, 8 Februari 2021 17:30 WIB

Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 7 Februari 2021. Beberapa warga telihat membawa poster Aung San Suu Kyi. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan meriam air oleh kepolisian tidak menghentikan langkah pendemo kudeta Myanmar di Naypyidaw. Sebaliknya, mereka tetap maju dan mendesak kepolisian untuk bergabung dengan mereka, memprotes kudeta Myanmar.

Hal itu terlihat dari plakat atau spanduk yang dibawa oleh para demonstran. Mereka mencoba membujuk kepolisian untuk bergabung. Menurut mereka, jika kepolisian berada di pihak warga, hal itu akan memperkuat daya tawar untuk menekan militer Myanmar menghentikan kudeta.

Pakar politik Myanmar, Khin Zaw Win, mengatakan bahwa secara hukum polisi berada di bawah kendali militer. Hal itu ditegaskan dalam konstitusi yang dibentuk tahun 2008. Namun, realitanya, kepolisian cenderung lebih dekat kepada Penasehat Negara Aung San Suu Kyi. Demonstran, kata Khin Zaw Win, ingin memanfaatkan hal itu.

"Mereka (kepolisian) lebih mungkin berpihak kepada pengunjuk rasa dibanding militer, terutama yang berpangkat rendah," ujar Khin Zaw Win, dikutip dari Al Jazeera, Senin, 8 Februari 2021.

Per berita ini ditulis, unjuk rasa di Myanmar masih berjalan. Ribuan, bahkan puluhan ribu warga, turut serta dalam unjuk rasa yang berlangsung sejak hari Sabtu itu. Dua kota menjadi lokasi utama, Naypyidaw dan Yangon. Adapun misi utama unjuk rasa tersebut adalah mendesak Militer Myanmar menghentikan kudeta dan membebaskan para pejabat pemerintahan.

Baca juga: Pengacara Pastikan Aung San Suu Kyi Masih Ditahan Polisi Myanmar

Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 7 Februari 2021. REUTERS/Stringer

Di Yangon, Kepolisian Myanmar mencoba meredam situasi dengan baik-baik. Salah satu perwakilan mereka, Kepala Kepolisian Distrik Barat Myanmar, U Soe Oo, pun menemui warga untuk bernegosiasi, mengakhiri unjuk rasa. Warga bergeming.

"Izinkan kami berdemo dengan damai dan kami janji tidak akan ada masalah. Kami hanya ingin pemimpin kami kembali," ujar pengunjuk rasa. U Soe Oo membalasnya dengan berempati, menggarisbawahi dilema antara kedekatan mereka dengan Aung San Suu Kyi dan rantai komando di bawah militer.

"Saya paham betul situasinya karena saya masyarakat juga walau saya berada di dalam pemerintahan," ujar U Soe Oo. Apa yang terjadi selanjutnya adalah demonstrasi tetap berlanjut dengan kepolisian huru-hura tetap mencoba meredam aksi itu.

Seperti diberitakan sebelumnya, kudeta Myanmar dimulai pada Senin pekan lalu. Militer Myanmar, yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing, merebut pemerintahan yang ada. Hal itu dimulai dengan menangkap sejumlah pejabat negara Myanmar, memberhentikan para menteri, dan membatalkan pelantikan anggota parlemen baru.

Beberapa figur sentral yang mereka tangkap adalah Aung San Suu Kyi serta Presiden Win Myint. Keberadaan mereka masih misterius walau militer Myanmar mengklaim kondisi mereka baik-baik saja. Kabar yang beredar, keduanya sempat ditahan di rumah masing-masing sebelum dipindahkan ke lokasi lain yang dirasa lebih pas.

Kudeta itu sendiri dipicu kekalahan partai yang berafiliasi dengan militer Myanmar, Partai Persatuan Solidaritas dan Pengembangan (USDP), dari NLD pada pemilu tahun lalu. USDP menganggap ada kecurangan di pemilu tersebut sehingga menyakini pemerintahan yang ada sekarang tidak sah.

Baca juga: Polisi Myanmar Pakai Meriam Air Bubarkan Demonstrasi Menolak Kudeta

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2021/2/8/in-myanmar-protesters-urge-police-to-join-democracy-fight


Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

4 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

5 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

12 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

12 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

15 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

16 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

17 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

18 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya