Rumah Penampungan Anjing Liar di Thailand Kesulitan Cari Donasi

Senin, 8 Februari 2021 09:00 WIB

Rumah penampungan The Man That Rescues Dogs di Thailand kekurangan dana karena dampak pandemi Covid-19. Sumber: Reuters/Reuters/ Athit Perawongmetha/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan anjing disabilitas tampak gembira melakukan olahraga harian berjalan dengan bantuan roda di sebuah jalan berbatu. Roda-roda tersebut disangkutkan pada tubuh anjing-anjing tersebut untuk menopang mereka saat bergerak.

Anjing-anjing tersebut sebagian besar mengalami disabilitas karena korban kecelakaan. Total ada 27 anjing yang dirawat di sebuah rumah penampungan di Provinsi Chonburi, wilayah selatan Ibu Kota Bangkok, Thailand.

“Tampaknya anjing-anjing tersebut tidak menyadari kalau mereka penyandang disabilitas. Ketika Anda menempatkannya di kursi roda untuk pertama kali, tampaknya tidak ada gelombang belajar,” kata Christopher Chidichimo, petugas perawat anjing-anjing disabilitas di The Man That Rescues Dogs.

Advertising
Advertising

Rumah penampungan The Man That Rescues Dogs di Thailand kekurangan dana karena dampak pandemi Covid-19. Sumber: Reuters/Reuters/ Athit Perawongmetha/asiaone.com

Tempat penampungan anjing disabilitas The Man That Rescues Dogs didirikan oleh seorang warga negara Swedia yang pindah ke Provinsi Chonburi pada 2002. Pendiri The Man That Rescues Dogs itu tersentuh dengan buruknya kondisi anjing-anjing terlantar di Provinsi Chonburi dan mulai merawat mereka.

Sayang, pandemi Covid-19 telah menjadi ancaman bagi masa depan rumah penampungan itu. wabah virus corona telah memangkas sampai 40 persen dana bantuan yang biasa diterima yayasan tersebut. Jumlah turis asing yang berkunjung ke sana juga berkurang banyak.

“Uang donasi sangat penting dan itu sama pentingnya dengan relawan serta kunjungan yang masuk. Sebab mereka yang datang, akan menyebarkan pesan kami,” kata Chidichimo.

The Man That Rescues Dogs menghabiskan lebih dari USD 1.300 per hari untuk merawat lebih dari 600 ekor anjing dan memberi makan sekitar 350 ekor anjing liar di jalan-jalan.

Sedangkan relawan juga diperlukan untuk merawat anjing yang lumpuh, seperti menjalani sesi fisioterapi. Keterbatasan dana telah memaksa The Man That Rescues Dogs menangguhkan kampanye untuk memandulkan dan mensterilkan anjing-anjing liar.

Di Thailand, pada 2017 diperkirakan ada lebih dari 800 ribu ekor anjing dan kucing liar. Pada 2027, diperkirakan jumlah anjing dan kucing liar tersebut bisa mencapai 2 juta ekor serta 5 juta ekor dalam tempo 20 tahun ke depan, jika tidak dikendalikan dari sekarang.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-thailand-dogs-idUKKBN2A503N

Berita terkait

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

5 jam lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

16 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

20 jam lalu

Suhu Panas di Thailand, Petani Pakai Boneka Doraemon untuk Berdoa agar Turun Hujan

Sejumlah negara Asia Tenggara, termasuk Thailand, mengalami panas ekstrem beberapa pekan ini. Suhu 40 derajat Celcius terasa 52 derajat Celcius.

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

1 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

2 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

2 hari lalu

Cerita Calon Mahasiswa Disabilitas Ikut UTBK 2024 di Unesa

Unesa menjadi lokasi pelaksanaan UTBK SNBT 2024 untuk calon mahasiswa disabilitas.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

2 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

3 hari lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya