Malaysia Menangkap Puluhan Pengungsi Rohingya Ilegal

Minggu, 7 Februari 2021 19:00 WIB

Sejumlah pengungsi etnis Rohingya duduk di dalam bus saat tiba di tempat penampungan yang baru di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Mee Kandang, Lhokseumawe, Aceh, Jumat 10 Juli 2020. Sebanyak 99 orang pengungsi Rohingya yang terdiri dari 43 orang dewasa dan 56 anak-anak dipindahkan ke tempat penampungan sementara yang baru dan sehat sambil menunggu kepastian dari imigrasi, IOM dan UHNCR soal sampai kapan mereka akan berada di Indonesia. ANTARA FOTO/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 30 orang pengungsi Rohingya, yang diduga melarikan diri dari kamp perlindungan di Indonesia, tertangkap saat tiba di Malaysia menggunakan perahu. Kepolisian Malaysia pada Minggu, 7 Februari 2021, melaporkan para pengungsi itu tertangkap pada akhir bulan lalu.

Laporan AFP pada Jumat, 5 Januari 2021, menyebutkan ada 17 perempuan etnis Rohingya, 7 laki-laki dan 7 anak-anak serta 5 perempuan warga negara Indonesia, yang ada dalam perahu itu. Kepala Kepolisian Kerajaan Malaysia bidang keamanan dalam negeri, Abdul Rahim Jaafar, mengatakan total 21 imigran itu sudah dituntut karena masuk Malaysia tanpa dokumen yang sah. Dua orang lainnya, dituntut atas tuduhan melanggar undang-undang perdagangan orang.

Sebagian besar imigran itu sudah diserahkan ke Departemen Imigrasi Malaysia.

Advertising
Advertising

Angkatan laut Bangladesh mendata para warga Rohingya yang menuju ke kapal untuk dipindahkan ke pulau Bhasan Char di Chattogram, Bangladesh, 29 Desember 2020. Sekitar satu juta pengungsi dari Rohingya melarikan diri dari Myanmar untuk menghindari pembantaian etnis pada 2017 lalu. REUTERS/Mohammad Ponir Hossain

Baca juga: Uni Eropa Kucurkan Dana Bantuan Tambahan Rp34 M untuk Rohingya

Dalam laporan Kepolisian Malaysia itu dijelaskan, para pengungsi yang kabur dari kamp pengungsian di Indonesia tersebut, sebagian besar perempuan. Mereka berangkat dari Tanjung Balai, Provinsi Sumatera Utara, dan mendarat di Selangor, Malaysia pada 6 Januari 2021.

Malaysia tidak mengakui status pengungsi, namun bersedia menerima pengungsi Rohingya yang ingin mencari kehidupan yang lebih baik. Para pengungsi itu melarikan diri dari upaya persekusi di Myanmar. Beberapa dari mereka mengambil opsi yang berbahaya melakukan perjalanan dengan penyelundup manusia yang akan membawa mereka ke negara-negara Asia Tenggara.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-malaysia-rohingya/over-30-rohingya-caught-arriving-in-malaysia-by-boat-in-january-police-idUSKBN2A709B

Berita terkait

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

4 jam lalu

Kasus Mayat dalam Koper, Pelaku Diduga Dibantu Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

5 jam lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

6 jam lalu

Polisi Ungkap Mayat Perempuan dalam Koper Sempat Disetubuhi sebelum Dibunuh

Polisi mengungkapkan Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29) menyetubuhi RM, sebelum membunuhnya dan mayat perempuan itu ditemukan di dalam koper di Cikarang.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

11 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

2 hari lalu

IPW Sebut Polisi Mesti Telusuri Motif Kematian Brigadir Ridhal Ali Tomi, Jangan Berhenti Kesimpulan Bunuh Diri

IPW menilai proses pemeriksaan terhadap tewasnya Brigadir Ridhal Ali Tomi tak cukup berhenti di kesimpulan bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

2 hari lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya