Cina Bantah Tuduhan Mereka Mendukung Kudeta Myanmar

Kamis, 4 Februari 2021 13:15 WIB

Kendaraan militer Myanmar dikerahkan untuk berjaga-jaga di pos pemeriksaan menuju kompleks kongres di Naypyitaw, Myanmar, 1 Februari 2021. Militer Myanmar menyerahkan kekuasaan kepada Panglima Min Aung Hlaing yang langsung memberlakukan status darurat nasional selama setahun. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Pengalaman Cina memveto resolusi atas krisis Rohingya membuat berbagai pihak curiga mereka mendukung kudeta Myanmar. Menanggapi anggapan itu, Kementerian Luar Negeri Cina menegaskan bahwa mereka tidak mendukung kudeta Myanmar dalam bentuk apapun.

"Teori-teori yang beredar tidak benar. Sebagai negara tetangga Myanmar, kami berharap pihak-pihak di Myanmar bisa dengan cepat menyelesaikan perbedaannya demi stabilitas sosial maupun politik," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 4 Februari 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, situasi di Myanmar memanas sejak Senin kemarin. Militer Myanmar, yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing, merebut pemerintahan yang ada. Hal itu dimulai dengan menangkap sejumlah pejabat negara Myanmar dan berlanjut hingga pemecatan para menteri yang bertugas. Beberapa yang mereka tangkap adalah Penasehat Negara Aung San Suu Kyi serta Presiden Win Myint.

Adapun bibit kudeta Myanmar ini sudah terasa sejak tahun lalu ketika partai militer Myanmar, USDP (Union Solidarity and Development Party), kalah dari partai sipil pimpinan Aung San Suu Kyi, NLD (National League for Democracy). USDP menganggap ada kecurangan di pemilu tersebut sehingga menyakini pemerintahan yang ada sekarang tidak sah.

Berbagai pihak menentang kudeta tersebut, termasuk organisasi internasional seperti PBB. Melalui Dewan Keamanan PBB, mereka mencoba menyiapkan resolusi atas kudeta tersebut. Namun, pada Selasa kemarin, belum ada kata sepakat soal pernyataan sikap bersama atau resolusi. Salah satu penyebabnya, karena Cina meminta waktu tambahan untuk berpikir.

Di tahun 2017, ketika krisis Rohingya terjadi di Myanmar, Cina memveto resolusi dari DK PBB. Bersama Rusia, Cina menganggap resolusi yang ada sama saja dengan mencampuri urusan internal negara lain. Bagi Cina, hal itu tidak pantas. Sikap itu yang kemudian melandasi anggapan Cina mendukung kudeta kali ini.

Baca juga: Terhalang Cina dan Rusia, DK PBB Belum Tentukan Sikap Soal Kudeta Myanmar

Presiden China Xi Jinping, mengunjungi sebuah kawasan industri yang memproduksi cetakan dan suku cadang otomotif kelas atas di Ningbo, Provinsi Zhejiang, China timur, 29 Maret 2020. Presiden Xi melakukan inspeksi terhadap proses pelanjutan kembali pekerjaan dan produksi di Zhejiang. Xinhua/Yan Yan


Hal lain yang mendukung anggapan itu adalah kunjungan Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, ke Myanmar bulan lalu. Dalam kunjungan itu, Wang Yi bertemu dengan Jenderal Min Aung Hlaing yang memimpin operasi kudeta Myanmar.

Wang Wenbin tahu betul bahwa hal-hal itu akan membuat negaranya dicurigai, namun ia menegaskan kembali bahwa kecurigaan itu tidak benar. Soal permintaan tambahan waktu di DK PBB, misalnya, lebih karena Cina tidak ingin salah langkah dalam menyikapi kudeta Myanmar.

"Kami mencoba memahami lebih jauh situasi di sana," ujarnya.

Sebagai catatan, Myanmar adalah bagian penting dari rencana Belt and Road Initiative Cina. Dalam rencana Presiden Cina Xi Jinping untuk membentuk 'Jalur Sutera' perdagangan baru itu, Myanmar akan dilalui jalur kereta api cepat dari Yunnan dengan nilai proyek US$8,9 miliar.

Dalam penjelasannya soal proyek tersebut, Xi Jinping berjanji bahwa Cina akan terus mendukung pemerintah Myanmar dan warganya. Salah satunya, dalam hal menentukan bentuk pengembangan yang mereka inginkan.

"Kami siap mempercepat integrasi antara proyek Belt and Road dengan rencana pengembangan di Myanmar," ujar Xi Jinping tahun lalu, ketika berkunjung ke Myanmar untuk 70 tahun hubungan diplomatik mereka.

Baca juga: Kudeta Myanmar Demi Ambisi Jenderal

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/myanmar-coup-china-rejects-suggestion-support-consent-14103566

Berita terkait

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

16 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

17 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya