Amerika Akhirnya Nyatakan Aksi Militer Myanmar Sebagai Kudeta

Rabu, 3 Februari 2021 12:20 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Butuh berdebat dua hari sebelum Amerika akhirnya memutuskan aksi militer Myanmar sebagai kudeta. Dikutip dari Channel News Asia, bagaimana Penasehat Negara Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Myint diculik menjadi landasan utama di balik keputusan tersebut.

"Setelah pengkajian yang penuh kehati-hatian, kami memutuskan bahwa Aung San Suu Kyi dan Win Myint diculik dalam sebuah kudeta militer. Kami tetap melanjutkan desakan kami kepada Militer Myanmar untuk membebaskan mereka tanpa syarat," ujar juru biacara Kementerian Luar Negeri Amerika, Ned Price, Selasa waktu setempat, 2 Februari 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, situasi di Myanmar memanas sejak Senin kemarin. Militer Myanmar, yang dipimpin oleh Jenderal Min Aung Hlaing, merebut pemerintahan yang ada. Hal itu dimulai dengan menangkap sejumlah pejabat negara Myanmar dan berlanjut hingga pemecatan para menteri yang bertugas.

Adapun bibit kudeta Myanmar ini sudah terasa sejak tahun lalu ketika partai militer Myanmar, USDP (Union Solidarity and Development Party), kalah dari partai sipil pimpinan Aung San Suu Kyi, NLD (National League for Democracy). USDP menganggap ada kecurangan di pemilu tersebut sehingga menyakini pemerintahan yang ada sekarang tidak sah.

Peristiwa itu memicu reaksi keras dari berbagai negara. Amerika adalah salah satunya. Karena sekarang Amerika menganggap aksi Min Aung Hlaing sebagai kudeta, maka negeri Paman Sam tersebut wajib memblokir pengiriman dana bantuan ke Myanmar. Hal tersebut diatur dalam regulasi Foreign Assistance Act.

Baca juga: Usai Kudeta, Militer Myanmar Langsung Copot 24 Menteri

Pemimpin pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi tiba di gedung Parlemen di Stormont, Belfast, 24 Oktober 2013. Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan tokoh senior lainnya dari partai yang berkuasa telah ditahan dalam penggerebekan dini hari, kata juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi pada hari Senin, 1 Februari 2021. [REUTERS / Cathal McNaughton / File Foto]

Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Amerika sudah mengirimkan kurang lebih US$1,5 miliar ke Myanmar sejak 2012. Dana bantuan itu untuk membantu transisi ke sistem pemerintahan yang demokratis di sana. Terakhir kali Amerika mengirimkan bantuan, nilainya US$135 juta.

"Namun, hanya sangat kecil dari dana tersebut yang diberikan kepada pemerintah. Bahkan nyaris tidak ada," ujar Price.

Price melanjutkan, keputusan menganggap apa yang terjadi di Myanmar sebagai kudeta juga membuka berbagai kemungkinan soal sanksi tambahan. Terakhir kali Amerika memberikan sanksi ke Myanmar, hal itu terjadi di tahun 2019. Sanksi ditujukan kepada empat figur militer termasuk Min Aung Hlaing atas pembantaian Rohingya.

Dalam kesempatan terpisah, Kementerian Luar Negeri Amerika menambahkan bahwa mereka akan mengupayakan bantuan kemanusiaan tetap diberikan ke Myanmar. Terutama, kata mereka, terhadap para penyintas Rohingya yang masih bertahan di sana. Ada kekhawatiran mereka akan terdampak oleh kudeta Myanmar.

"Kami akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap bantuan kami ke Myanmar. Seperti kata Presiden Joe Biden, kami akan meminta pertanggungjawaban dari Militer Myanmar dan penyokongnya," ujar Kementerian Luar Negeri Amerika.

Terakhir, Kementerian Luar Negeri Amerika mengklarifikasi kabar soal mereka telah mengontak pelaku kudeta. Sejauh ini belum ada kontak apapun dengan pelaku kudeta Myanmar ataupun pejabat pemerintahan yang dilengserkan.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA | AL JAZEERA

https://www.channelnewsasia.com/news/asia/us-determines-myanmar-army-carried-out-coup-blocking-aid-14097690

https://www.aljazeera.com/news/2021/2/2/us-designates-myanmar-takeover-a-coup






Berita terkait

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

3 jam lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

21 jam lalu

Percobaan Pembunuhan Perdana Menteri Slovakia Robert Fico, Ini Respons Putin, Zelensky, dan Joe Biden

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico alami percobaan pembunuhan. Begini respons pimpinan dunia seperti Putin, Zelensky, Joe Biden hingga Rishi Sunak.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

1 hari lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR Amerika Serikat Minta Joe Biden Kirim Senjata ke Israel

DPR AS meloloskan RUU yang akan mendesak Joe Biden untuk memulai lagi pengiriman senjata ke Isreal.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

2 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

3 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Kembali Melemah

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah dalam penutupan perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya