Survei: Hanya 29,5 Persen Warga Hong Kong Percaya Vaksin Sinovac

Minggu, 31 Januari 2021 18:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Survei yang dilakukan Universitas Hong Kong menemukan masyarakat Hong Kong kurang percaya dengan vaksin virus corona buatan Cina. Jajak pendapat itu melibatkan sampai seribu responden, yang dilakukan pada Januari 2021.

Dalam survei itu, kurang dari 30 persen responden yang ditanyai dalam jajak pendapat ini mengutarakan kalau vaksin virus corona Sinovac buatan Cina, bisa diterima. Survei memperlihatkan penerimaan vaksin virus corona ini di wilayah Hong Kong masih rendah atau sekitar 46 persen yang melakukan suntik dengan vaksin virus corona ini, padahal Hong Kong adalah wilayah di bawah administrasi Cina.

Baca juga: Marah pada Inggris, Cina Ogah Akui Paspor BNO Warga Hong Kong

Advertising
Advertising

Kepercayaan masyarakat Hong Kong pada vaksin Sonovac buatan Cina ini sekitar 29,5 persen dan 56 persen responden percaya pada BioNTech buatan Jerman. Ada 35 persen responden yang percaya pada vaksin virus corona buatan AstraZeneca Plc dan Oxford University

Pemerintah Hong Kong telah membeli 7,5 juta dosis vaksin virus corona Sinovac. Vaksin tersebut seharusnya tiba di Hong Kong pada Januari 2021.

Akan tetapi, pengiriman itu telah mengalami keterlambatan. Otoritas Hong Kong mengatakan mereka sedang menunggu informasi klinis yang lebih banyak.

Sebelum pandemi Covid-19 terjadi, Hong Kong diselimuti gejolak protes anti-pemerintah dan anti-Cina, yang dipicu oleh persepsi kalau Beijing telah mendorong Hong Kong ke jalur yang lebih otoriter.

“Bagaimana Anda memperbaiki defisit kepercayaan? Saya rasa tidak ada jalan pintas dan mudah,” kata Gabriel Leung, Dekan di fakultas kedokteran Universitas Hong Kong, mengacu pada vaksin Sinovac.

Hong Kong pada Senin, 25 Januari 2021, secara resmi menyetujui penggunaan vaksin Fosun Pharma-BioNTech. Itu adalah vaksin virus corona yang pertama kali di terima oleh Hong Kong. Jika tidak ada aral melintang, pengiriman pertama akan tiba pada pekan kedua Februari 2021.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-hongkong-idUSKBN29X10P

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

2 hari lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

3 hari lalu

Alasan Golkar Terapkan Survei Tiga Lapis untuk Usung Calon di Pilkada 2024

Partai Golkar menerapkan aturan ketat bagi para kandidat yang akan diusung sebagai calon kepala daerah dalam kontestasi Pilkada 2024

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

3 hari lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

7 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

11 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

11 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

13 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

13 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya