Yakin Bisa Lawan Covid-19, Emmanuel Macron Hindari Lockdown

Minggu, 31 Januari 2021 12:19 WIB

Foto udara menunjukkan lapangan Champs de Mars yang sepi di dekat menara Eiffel di Paris saat lockdown yang diberlakukan untuk memperlambat penyebaran penyakit virus corona (COVID-19) di Prancis, Kamis, 2 April 2020. Kawasan terkenal yang biasanya ramai oleh warga dan wisatawan ini tampak sunyi. REUTERS/Pascal Rossignol

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Sabtu, 31 Januari 2021, bersikukuh dengan keputusannya untuk tidak melakukan lockdown ketiga kalinya. Dia mengatakan kepada masyarakat Prancis bahwa dia yakin pada kemampuan Prancis dalam mengendalikan Covid-19 dengan aturan pembatasan gerak yang tidak terlalu ketat dan suntik vaksin virus corona yang tersendat.

Pada Minggu, 31 Januari 2021, waktu setempat, Prancis akan menutup wilayah perbatasannya dan hanya membukanya bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan untuk keperluan mendesak. Pelancong dari negara-negara Uni Eropa yang ingin masuk Prancis, juga harus memperlihatkan surat bebas Covid-19.

Orang-orang berbelanja di pasar Place de la Bastille di Paris, Prancis, pada 17 Mei 2020. Prancis melonggarkan lockdown di tengah angka kematian baru masih tinggi, yaitu 483 korban meninggal pada 17 Mei 2020. Xinhua/Aurelien Morissard)

Advertising
Advertising

Demi mencegah Covid-19, mal-mal besar di Prancis juga harus tutup. Jumlah aparat kepolisian dikerahkan lebih banyak pada saat jam malam yang diberlakukan mulai pukul 6 sore.

Pada Siang hari, masyarakat Prancis bisa melakukan aktivitas karena Presiden Macron menolak melakukan total lockdown. Dia berkeras ingin melihat apakah kebijakan ini cukup untuk menekan angka penyebaran Covid-19.

Kebijakan Macron itu bertolak belakang dengan saran ahli medis senior yang merekomendasikan lockdown karena di Prancis ada 10 persen kasus varian baru Covid-19. Virus yang pertama kali terdeteksi di Inggris ini, diyakini lebih mudah menular.

“Saya punya keyakinan pada Anda semua. Jam-jam yang kita lalui ini sangat kritis. Mari kita lakukan yang bisa kita lakukan untuk memperlambat pandemi ini bersama-sama,” kata Macron.

Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran mengatakan tim penasehat pemerintah menilai varian baru Covid-19 di Prancis terlihat menyebar lebih lambat dari yang diperkirakan. Itu artinya, tidak ada risiko dengan menunda pemberlakukan lockdown sepekan ini. Akan tetapi, kebijakan tentu akan diubah dengan cepat jika virus mulai menyebar lebih cepat.

“Kami tidak pernah mengatakan tidak akan memberlakukan lockdown dalam dua pekan ke depan jika diperlukan,” kata Veran.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-france/macron-defends-decision-not-to-order-third-lockdown-as-third-wave-spreads-idUSKBN29Z0U4

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

18 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

2 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

3 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

4 hari lalu

Champs-Elysees di Paris Bakal Disulap jadi Tempat Piknik Raksasa, Diikuti 4.000 Orang

Setiap peserta akan diberikan keranjang piknik gratis yang dikemas sampai penuh oleh sejumlah pemilik restoran ikonik di jalanan Kota Paris itu.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

4 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya