Umat Protestan Minta Maaf Karena Gereja Jadi Klaster Covid-19 di Korea Selatan

Sabtu, 30 Januari 2021 16:43 WIB

Puluhan mobil ambulans dipersiapkan untuk membawa pasien terinfeksi virus corona atau COVID-19 di rumah sakit di Daegu, Korea Selatan, 23 Februari 2020. Otoritas Korsel masih menyelidiki penyebab meluasnya wabah virus corona. Yonhap via REUTERS

TEMPO.CO, - Tiga organisasi keagamaan Kristen Protestan Korea Selatan meminta maaf pada publik lantaran penularan Covid-19 dalam setahun terakhir banyak yang berasal dari klaster gereja. Tiga ormas itu adalah Dewan Nasional Gereja di Korea (NCCK), Asosiasi Kristen Pria Muda ( YMCA), dan Asosiasi Kristen Wanita Muda (YWCA).

"Melihat kembali situasi saat ini di mana gereja-gereja Korea dianggap sebagai ancaman utama bagi kesehatan masyarakat, kami sangat meminta maaf kepada bangsa ini," kata mereka dalam konferensi pers bersama seperti dikutip dari Yonhap, Sabtu, 30 Januari 2021.

Mereka meminta maaf pula kepada para pengusaha UMKM, warga sipil, pemerintah, dan tenaga medis yang terus berupaya untuk mengatasi pandemi sedini mungkin.

Advertising
Advertising

Permintaan maaf itu datang ketika lingkaran Kristen, terutama gereja-gereja Protestan, telah dikecam karena menjadi sarang infeksi cluster sejak negara itu dilanda wabah Covid-19 setahun yang lalu. Sejumlah masyarakat bahkan mencibir karena gerrja masih menggelar ibadah dan layanan secara tatap muka.

Baca juga: Korea Selatan Waswas Kluster Baru Covid-19 di Sekolah Agama

Baru-baru ini, hampir 360 kasus virus telah dilaporkan dari sekolah pelatihan misionaris yang dijalankan oleh Misi Internasional (IM), sebuah kelompok misionaris Kristen setempat. Ini memiliki sekitar 40 fasilitas pendidikan dan penelitian di seluruh negeri.

Secara khusus, Sekolah Misi Bahasa Inggris Internasional (IEM) di pusat kota Daejeon, salah satu sekolah yang dikelola oleh IM, menyumbang sekitar 180 kasus. Sementara dua sekolah yang berafiliasi dengan IM di Gwangju, sekitar 329 kilometer selatan Seoul, memiliki gabungan 150 pasien Covid-19.

Pada akhir Februari dan awal Maret tahun lalu, lebih dari 5 ribu kasus virus yang ditelusuri ke sekte agama kecil Shincheonji dilaporkan di Daegu. Ini adalah infeksi cluster terbesar di Korea Selatan sejak kasus Covid-19 pertama dilaporkan di sini pada 20 Januari 2020.

Kasus yang dilacak ke Gereja Sarang Jeil di utara Seoul mencapai hampir 1.200 pada Agustus, sementara sekitar 800 orang terinfeksi sehubungan dengan BTJ Center for All Nations, sebuah fasilitas keagamaan di Provinsi Gyeongsang Utara, awal bulan ini.

NCCK dan dua kelompok masyarakat lainnya meminta semua gereja untuk bergabung dalam upaya nasional untuk mengekang penyebaran Covid-19, dengan mengatakan bahwa agama harus bertindak untuk menyelamatkan nyawa dan kesehatan orang.

YONHAP

https://m-en.yna.co.kr/view/AEN20210129007800315?section=national/national

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

1 hari lalu

Uber Cup 2024: Gregoria Mariska Tunjung, Kemenangan Berarti hingga Terus Melaju

Gregoria Mariska Tunjung terus merebut poin di Uber Cup 2024

Baca Selengkapnya

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

1 hari lalu

Parlemen Korea Selatan Loloskan RUU Investigasi Tragedi Hallowen 2022, Selanjutnya?

Tragedi Itaewon Hallowen 2022 merupakan tragedi kelam bagi Korea Selatan dan baru-baru ini parlemen meloloskan RUU untuk selidiki kasus tersebut

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

2 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Bawa Indonesia Unggul 1-0 atas Korea Selatan

Anthony Sinisuka Ginting sukses menyudahi perlawanan sengit tunggal putra Korea Selatan Jeon Heyok Jin pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

2 hari lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya