International Fact Checking Network Masuk Nominasi Nobel Perdamaian 2021

Jumat, 22 Januari 2021 18:30 WIB

Direktur Poynter-IFCN, Baybars rsek membuka konferensi Global Fact-Check 6 di Cape Town, Afrika Selatan, 19 Januari 2019. Foto: Dok IFCN

TEMPO.CO, Jakarta - International Fact-Checking Network (IFCN), organisasi cek fakta (fact-checking) berskala global, mendapat kans untuk memenangkan nobel perdamaian. Dikutip dari situs Poynter Institute, lembaga jurnalistik yang menjadi induk IFCN, organisasi tersebut telah masuk ke dalam nominasi Nobel Perdamaian tahun ini.

Direktur IFCN, Baybars Orsek, mengaku bangga dengan pencapaian ini. Walaupun IFCN baru masuk nominasi saja, Orsek menganggap hal itu sudah cukup untuk menunjukkan betapa diakuinya kerja tim pengecek fakta di era digital seperti sekarang.

"Walaupun posisi kami masih jauh dari terpilih untuk menerima penghargaan istimewa ini, kami memandangnya sebagai pengakuan penting terhadap kerja pengecek fakta di seluruh dunia. Sederhananya, fakta itu penting dan cek fakta bisa menyelamatkan nyawa," ujar Orsek, Kamis, 21 Januari 2021.

Berdiri sejak 2015, IFCN sudah menjadi bagian penting dalam kerja jurnalistik di seluruh dunia. Ia hadir untuk mempromosikan standar tertinggi dalam pengecekan fakta. Harapannya, para jurnalis bisa menjaga standar dari karya-karya mereka sekaligus memverifikasi apakah informasi yang beredar di masyarakat sudah sesuai fakta atau tidak.

Di dunia, menurut Orsek, kerja pengecek fakta penuh tantangan. Beberapa bahkan dalam tekanan ancaman atau serangan ketika mencoba menghadirkan informasi yang kredibel. Sebab, tidak jarang informasi yang tidak akurat atau disinformasi sengaja dilepas ke publik untuk membuat gaduh dan mencemari masyarakat.

Mantan Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Norwegia, Trine Skei Grande, menjadi sosok yang mengumumkan masuknya IFCN ke dalam nominasi nobel perdamaian. Dikutip dari Poynter, Grande mengaku mendukung IFCN karena ia tahu cek fakta makin penting saat ini untuk melawan misinformasi dan disinformasi.

"Di dalam perang, kebenaran adalah korban pertama. Kita sekarang hidup pada masa di mana memerangi kebohongan itu begitu penting, seperi kata Presiden Amerika Joe Biden dalam pidato (inagurasi) dia kemarin."

"Saya menominasikan pengecek fakta mendapat Nobel perdamaian karena mereka butuh dukungan kita," ujar Grande menegaskan. pentingnya peran pelaku cek fakta.

Baca juga: Periksa Fakta Tempo.co Diakui International Fact-Checking Network

ISTMAN MP | POYNTER

https://www.poynter.org/fact-checking/2021/ifcn-is-heartened-by-a-nobel-peace-prize-nomination-for-the-work-of-the-global-fact-checking-community/

Berita terkait

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

23 jam lalu

AJI Gelar Indonesia Fact Checking Summit dan Press Freedom Conference

AJI menilai kedua acara ini jadi momentum awal bagi jurnalis di Indonesia dan regional untuk mempererat solidaritas.

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

6 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

11 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

13 hari lalu

CekFakta #256 Langkah Mengecek Transparansi Halaman Media Sosial

Menelisik Motivasi di Balik Akun Medsos Penyebar Hoaks Melalui Transparansi Halaman

Baca Selengkapnya

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

20 hari lalu

CekFakta #255 5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

5 Langkah Memahami Setiap Kabar yang Kita Terima

Baca Selengkapnya

CekFakta #254 Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

27 hari lalu

CekFakta #254 Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

Empat Cara Mengecek Fakta Menggunakan Tools Baru Google

Baca Selengkapnya

CekFakta #253 CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

34 hari lalu

CekFakta #253 CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

CrowdTangle, Alat Pantau Disinformasi di Media Sosial Tutup

Baca Selengkapnya

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

40 hari lalu

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

TikTok disorot sebagai sarang penyebaran misinformasi maupun disinformasi.

Baca Selengkapnya

Dituduh Bikin Sepatu Bergambar Bendera Israel, Ini Kata Nike

47 hari lalu

Dituduh Bikin Sepatu Bergambar Bendera Israel, Ini Kata Nike

Sebuah video memperlihatkan sepasang sepatu Nike bergambar bendera Israel menjadi viral disertai seruan untuk memboikot produsen alat olahraga itu.

Baca Selengkapnya

CekFakta #251 Yang Harus Diteliti Pada Website Saat Mencari Kebenaran Informasi

48 hari lalu

CekFakta #251 Yang Harus Diteliti Pada Website Saat Mencari Kebenaran Informasi

Yang Harus Diteliti Pada Website Saat Mencari Kebenaran Informasi

Baca Selengkapnya