Virus Corona, Warga di Shijiazhuang Cina Tak Boleh Keluar Kota
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 8 Januari 2021 06:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat di Ibu Kota Shijiazhuang, Provinsi Hebei, Cina, terhitung mulai Kamis, 7 Januari 2020, diminta untuk tidak keluar kota. Otoritas juga melarang acara kumpul-kumpul bagi masyarakat di sana.
Aturan ini diberlakukan demi menekan penyebaran virus corona di Cina menyusul angka harian positif Covid-19 yang lebih tinggi dari lima bulan terakhir.
Di Provinsi Hebei dari 52 kasus virus corona, sebanyak 51 kasus ditularkan antar masyarakat lokal. Shijiazhuang adalah Ibu Kota bagi 11 juta orang, yang segera melakukan tes massal virus corona.
Demi menekan wabah virus corona di sana, masyarakat dan kendaraan dari zona merah tidak boleh keluar dari Shijiazhuang. Tim investigasi akan dibentuk di Provinsi Hebei, kota dan distrik-distrik di sana untuk melacak kontak pasien-pasien virus corona.
Stasiun televisi di Cina sebelumnya melaporkan Shijiazhuang menolak sementara masuknya pelancong ke wilayah itu. awalnya, pelancong yang hendak masuk Shijiazhuang harus memperlihatkan surat Covid-19 yang dilakukan dalam waktu 72 jam sebelum tiba di Provinsi Hebei, baik itu lewat kereta atau pun pesawat.
Total kasus baru Covid-19 di seluruh wilayah Cina sebanyak 63 kasus. Jumlah itu naik dibanding sehari sebelumnya yang tercatat 32 kasus.
Terhitung sejak wabah virus corona menyebar pertama kalinya di Ibu Kota Wuhan pada akhir 2019, jumlah kasus Covid-19 di Cina sebanyak 87.278 kasus. Dari jumlah itu, kasus yang berakhir dengan kematian sebanyak 4.634 kasus.
Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-china-cases/chinese-city-of-11-million-stops-people-leaving-in-bid-to-contain-covid-idUSKBN29C019