Abu Bakar Baasyir Bebas, Australia Minta RI Pastikan Tidak Ada Terorisme Baru

Selasa, 5 Januari 2021 20:00 WIB

Kuasa hukum capres Joko Widodo dan Maruf Amin, Yusril Ihza Mahendra (kanan) mengunjungi narapidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir (kiri) di Lapas Gunung Sindur, Bogor, Jawa Barat, Jumat 18 Januari 2019. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne, pada Selasa mengatakan pemerintah Indonesia mesti memastikan Abu Bakar Baasyir tidak akan memicu aksi terorisme setelah dibebaskan.

Abu Bakar Baasyir dipenjara pada 2011 karena terlibat dengan kamp pelatihan militan di provinsi Aceh, Indonesia. Dia dianggap sebagai pemimpin jaringan Jamaah Islamiah (JI) yang terkait dengan al-Qaeda, dan dituduh mengatur pengeboman klub malam di Bali pada 2002.

"Kedutaan kami di Jakarta telah menjelaskan keprihatinan kami bahwa orang-orang seperti itu dicegah untuk menghasut orang lain untuk melakukan serangan di masa depan terhadap warga sipil yang tidak bersalah," kata Payne, dikutip dari Reuters, 5 Januari 2020.

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mengatakan Abu Bakar Baasyir akan tetap diawasi intelijen setelah bebas 8 Januari. Namun, Polri mengatakan pengawasan terhadap Baasyir bukan pengawasan khusus.

"Sebenarnya tidak (pengawasan) khusus, jadi sifatnya tiap orang akan dilakukan pemantauan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Komisaris Besar Ahmad Ramadhan, kepada Tempo, Senin.

Advertising
Advertising

Narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir melakukan cek kesehatan rutin RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada Selasa, 29 Januari 2019. Baasyir tiba di RSCM pukul 10.00 WIB. Foto: Tim Kuasa Hukum Baasyir

Pengamat terorisme Al Chaidar menilai pembebasan Abu Bakar Baasyir tak akan berpengaruh pada aktivitas terorisme di Indonesia. Dia mengatakan pengaruh Baasyir di organisasi terorisme sudah tidak ada. "Sudah tidak berpengaruh lagi," kata Al Chaidar saat dihubungi pada Senin

Abu Bakar Baasyir, 82 tahun, membantah terlibat dalam bom Bali.

Bom Bali menewaskan 200 lebih orang, di antaranya puluhan warga Australia. Para anggota JI juga dituduh mengatur serangan terhadap J.W. Hotel Marriott di Jakarta yang menewaskan 12 orang pada tahun 2003.

Seorang anggota senior Jamaah Islamiah diyakini telah membuat bom untuk kedua serangan tersebut.


Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-indonesia-security-australia/australia-says-indonesia-must-ensure-cleric-is-not-a-threat-after-release-idUSKBN29A0M5?il=0

Berita terkait

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

8 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

10 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

2 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

3 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

4 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya