Negara Bagian India Hapus Sekolah Madrasah yang Didanai Pemerintah

Selasa, 5 Januari 2021 15:35 WIB

Anak-anak Muslim India belajar membaca Al-Quran di sebuah madrasah selama bulan suci Ramadhan di New Delhi, India, 22 Mei 2018. Bulan suci umat Islam adalah periode doa yang intens, disiplin diri, puasa fajar-ke-senja dan pesta-pesta malam (AP Photo/Altaf Qadri)

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu negara bagian India yang diperintah oleh partai nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi pada hari Rabu mengesahkan undang-undang yang menghapus sekolah Islam atau madrasah yang dikelola negara.

Pemerintah negara bagian Assam mengatakan sekolah Islam itu menyediakan pendidikan di bawah standar.

Politisi oposisi mengkritik langkah tersebut dan mengatakan itu mencerminkan sikap anti-Muslim pemerintah di negara mayoritas Hindu itu.

Lebih dari 700 sekolah madrasah yang didanai pemerintah di timur laut Assam akan ditutup pada April, kata menteri pendidikan negara bagian Himanta Biswa Sarma mengatakan kepada majelis negara bagian, dikutip dari Reuters, 5 Januari 2021.

"Kami membutuhkan lebih banyak dokter, petugas polisi, birokrat, dan guru, dari komunitas Muslim minoritas daripada imam untuk masjid," kata Sarma, seorang politisi yang sedang naik daun di Partai Bharatiya Janata (BJP) Narendra Modi.

Advertising
Advertising

Pemerintah daerah akan mengubah madrasah menjadi sekolah umum karena pendidikan yang disediakan di madrasah tidak dapat mempersiapkan siapa pun untuk kepentingan duniawi, katanya.

Politisi oposisi mengatakan langkah itu merupakan serangan terhadap Muslim.

"Idenya adalah untuk memusnahkan Muslim," kata Wajed Ali Choudhury, seorang anggota parlemen dari partai oposisi Kongres.

Lebih dari 100 pensiunan pegawai negeri dan diplomat senior pada hari Selasa mendesak pemerintah BJP di negara bagian terbesar di India, Uttar Pradesh, untuk mencabut undang-undang baru yang mengkriminalisasi pindah agama secara paksa pada pengantin perempuan, yang dianggap ditujukan terhadap Muslim.

UU Kebebasan Beragama yang baru saja disahkan pertama kali di Uttar Pradesh, yang mengkriminalisasi seorang perempuan yang pindah agama mengikuti agama suaminya. Undang-undang itu tidak spesifik menyebut salah salah satu agama, tetapi pengkritik mengatakan aturan itu untuk menekan minoritas Muslim. Kelompok Hindu garis keras India telah menuduh pria Muslim menyebarkan agama dengan apa yang mereka sebut "Jihad Cinta", yang membujuk perempuan Hindu menjadi mualaf dengan janji akan dinikahi.

Di bawah undang-undang baru India tersebut, pria dan perempuan dari agama yang berbeda harus memberikan pemberitahuan setidaknya dua bulan kepada hakim distrik sebelum mereka menikah dan mereka akan diberi izin jika tidak ada keberatan.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-india-state-madrasas/indian-state-bans-islamic-schools-drawing-criticism-idUSKBN2941WB?il=0

https://www.reuters.com/article/us-india-politics-religion/second-indian-state-steps-closer-to-enacting-love-jihad-law-idUSKBN2930X5

Berita terkait

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

5 jam lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

7 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

1 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

3 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

5 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

5 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya