Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cerita Warga Hindu Lindungi Keluarga Muslim India dari Amuk Massa

image-gnews
Orang-orang yang mendukung undang-undang kewarganegaraan baru dan mereka yang menentang, saling melempar batu selama bentrokan di daerah Maujpur, New Delhi, India, 23 Februari 2020. [REUTERS / Akash Jain NO ARCHIVES. TIDAK ADA RESALES]
Orang-orang yang mendukung undang-undang kewarganegaraan baru dan mereka yang menentang, saling melempar batu selama bentrokan di daerah Maujpur, New Delhi, India, 23 Februari 2020. [REUTERS / Akash Jain NO ARCHIVES. TIDAK ADA RESALES]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tetangga Hindu menyelamatkan satu keluarga Muslim dari amuk masa ketika kerusuhan konflik Hindu Muslim India terkait Undang-undang Kewarganegaraan India yang baru diamendemen.

Pada hari Minggu malam, Safina bergidik ketakutan ketika mendengar ada yang menggedor pintu. Suasana dipenuhi dengan ketegangan setelah pelemparan batu antara dua kelompok di wilayah tersebut.

Keluarga itu terdiri dari Safina (nama samaran), suaminya yang lumpuh sebagian dan dua putri. Mereka adalah satu-satunya keluarga Muslim di Madhuban Mohammad dari wilayah Ghonda Utara di timur laut Delhi.

Ketika gedoran di rumah Safina berhenti, muncul suara orang-orang yang berbicara dengan keras datang.

"Saya mengintip dari jendela kecil dekat dapur dan melihat tetangga kami berdiri di luar pintu masuk kami dan berdebat dengan 10-15 orang yang tidak dikenal," kata Safina kepada ANI, dikutip dari Gulfnews, 1 Maret 2020.

Itu adalah hari pertama kekerasan komunal India, terburuk dalam beberapa dasawarsa terakhir, yang menyebar ke seluruh utara-timur Delhi selama tiga hari berikutnya dan merenggut setidaknya 42 nyawa, melukai 200 orang lebih, dan banyak harta benda hancur. Korban tewas dikhawatirkan akan naik.

Keluarga Safina pindah ke salah satu rumah tetangga Hindu mereka pada malam hari. Ada sekitar 30 rumah tangga Hindu di mohalla (distrik) yang terus berjaga-jaga saat suasana memburuk.

Keesokan harinya, kekerasan meningkat. Para tetangga memutuskan untuk memindahkan keluarga Safina ke Gautampuri demi keselamatan mereka.

"Tetangga kami meyakinkan kami bahwa mereka ada bersama kami, tetapi karena keadaan semakin memburuk, mereka mengatakan mereka tidak akan bisa melindungi kami jika ratusan massa datang. Mereka menyarankan kami untuk pindah ke daerah terdekat Gautampuri dan datang kembali hanya setelah semuanya menjadi normal," cerita Safina.

Kelompok pro-Hindu memukuli seorang pria muslim Mohammad Zubair, saat bentrokan menentang undang-undang kewarganegaraan di New Delhi, India, 24 Februari 2020. Sebanyak 17 menigngal dan 150 orang lainnya terluka dalam bentrokan antara umat Hindu dan Muslim. REUTERS/Danish Siddiqui

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rajkumar Bharadwaj, tetangga Hindu Safina, membawa keluarga Safina ke Gautampuri pada dini hari tanggal 25 Februari.

Anil Gupta, 49 tahun, mengatakan, "Sulit untuk menyelamatkan mereka. Kami ditanyai oleh para perusuh mengapa kami menyelamatkan umat Muslim. Tetapi kami harus, orang-orang di negara saya menderita. Entah orang Hindu atau Muslim."

"Anak bungsu mereka yang paling dekat dengan saya. Setelah saya bawa mereka ke sini di Gautampuri, saya merasa lebih baik. Situasi sampai saat itu tidak begitu baik," kata Rajkumar Bharadwaj.

Pada hari Jumat, rutinitas normal kembali muncul di beberapa bagian utara-timur Delhi dengan beberapa orang membuka toko mereka di tengah kehadiran polisi.

Tidak ada insiden kekerasan baru yang dilaporkan sejak Kamis ketika orang-orang yang ketakutan, baik Muslim maupun Hindu, mencoba mengumpulkan kembali kehidupan mereka yang berserakan dalam konflik berdarah.

Sementara itu, pemandangan mengerikan di luar kamar mayat Rumah Sakit GTB, erangan yang menyakitkan di bangsal rumah sakit membakar rumah-rumah dan toko-toko mengingatkan Safina dan yang lainnya tentang apa yang mereka lalu.

Protes itu terjadi hanya sehari sebelum Presiden AS Donald Trump memulai kunjungan dua hari ke India pada 23 Februari, di mana ia diperkirakan akan mengangkat masalah kebebasan beragama di negara itu bersama Perdana Menteri Narendra Modi.

Dikutip dari Reuters, Undang-undang Kewarganegaraan India yang baru diamendemen, yang memudahkan jalan bagi non-Muslim dari negara-negara tetangga mayoritas Muslim untuk mendapatkan kewarganegaraan, telah memicu berminggu-minggu protes keras terhadap pemerintah Modi.

Undang-undang Kewarganegaraan India dilihat oleh lawan sebagai mendiskriminasi umat Islam dan telah memperdalam kekhawatiran bahwa pemerintahan Modi merusak tradisi sekuler India.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bos Hamas Sebut Indonesia, Ajak Muslim Dunia Rebut Masjid Al Aqsa

20 jam lalu

Mohammed Deif
Bos Hamas Sebut Indonesia, Ajak Muslim Dunia Rebut Masjid Al Aqsa

Salah satu bos Hamas mengajak umat Muslim di seluruh dunia bersatu mempertahankan Masjid Al Aqsa, termasuk dari Indonesia.


Lenovo Tab M11 Meluncur di India, Ini Spesifikasinya

1 hari lalu

Lenovo
Lenovo Tab M11 Meluncur di India, Ini Spesifikasinya

Tablet Lenovo terbaru Tab M11 dilengkapi dengan chipset MediaTek Helio G88 memiliki sertifikasi TUV Rheinland Low Blue Light untuk kenyamanan menonton


Volodymyr Zelensky Bikin Acara Buka Puasa dengan Komunitas Muslim Ukraina

2 hari lalu

Presiden Ukriana Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato secara virtual di KTT G20, Selasa, 15 November 2022. Sumber: Istimewa
Volodymyr Zelensky Bikin Acara Buka Puasa dengan Komunitas Muslim Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan doa bagi negara-negara yang sedang dilanda konflik pada Ramadan tahun ini.


Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

3 hari lalu

Seminar Nasional Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah bertema Islamophobia Within Muslim and Islamiphobia Without Islam: Kebencian atas Muslim dan Islam, antara Asumsi, Fakta dan Prasangka, pada Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Bram Setiawan
Islamofobia: Menelusuri Pandangan Ini di Barat dan Indonesia

Kata Islamofobia sudah lama menjadi sorotan para akademikus dan pemerhati studi Islam


Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

5 hari lalu

Petugas penegak hukum Rusia berjaga di dekat tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul insiden penembakan, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. REUTERS/Maxim Shemetov
Dari India hingga Ukraina, Begini Reaksi Dunia atas Penembakan di Gedung Konser Moskow

Berikut beberapa reaksi dunia terhadap penembakan maut di gedung konser Moskow, mulai dari India, Ukraina hingga Uni Eropa


Berkenalan dengan Pasukan Elite India MARCOS yang Dibandingan dengan Navy SEAL Amerika

6 hari lalu

Personel pasukan keamanan India berjaga di sebelah kawat berduri yang diletakkan di seberang jalan selama pembatasan setelah pemerintah menghapus status khusus untuk Kashmir, di Srinagar 7 Agustus 2019. [REUTERS / Danish Ismail]
Berkenalan dengan Pasukan Elite India MARCOS yang Dibandingan dengan Navy SEAL Amerika

Pasukan elit India MARCO berhasil menyelamatkan Kapal kargo curah Ruen berbendera Malta. Keberhasilan ini membuatnya jadi sorotan


Tourism Western Australia Luncurkan Panduan Wisata Ramah Muslim untuk Wisatawan Indonesia

7 hari lalu

Vera Darmadi, Senior Market Manager, Tourism Western Australia, travel blogger Febrian, dan Julianti Muljadi, Country Director, Tourism Western Australia, saat peluncuran Panduan Wisata Muslim Western Australia Walking on a Dream, di Jakarta, Rabu 20 Maret 2024. TEMPO/Hanin Marwah Nurkhairani
Tourism Western Australia Luncurkan Panduan Wisata Ramah Muslim untuk Wisatawan Indonesia

Meski panduannya berjudul Muslim Guide, Tourism Western Australia memastikan panduan itu juga bisa digunakan secara umum


Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

8 hari lalu

Ditjen Bimas Hindu Serahkan 9 SK Peralihan Pasraman ke Widyalaya

Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, menyerahkan 9 Surat Keputusan atau SK Peralihan Pasraman menjadi Pendidikan Widyalaya, di Provinsi Kalimantan Tengah, Senin, 18 Maret 2024.


Buka Puasa Ramadan di Kedalaman 800 Meter, Penambang Kosovo: Kami Lebih Dekat dengan Tuhan

8 hari lalu

Ilustrasi penambangan pasir. TEMPO/Suryo Wibowo
Buka Puasa Ramadan di Kedalaman 800 Meter, Penambang Kosovo: Kami Lebih Dekat dengan Tuhan

Kosovo adalah negara mayoritas Muslim dan ratusan penambang di tambang timah, seng, dan perak milik negara turut menjalankan puasa Ramadan.


BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

9 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.