Kisah Faid Samim, Anak Penderita Gizi Buruk di Yaman

Selasa, 5 Januari 2021 18:00 WIB

Faid Samim, 7 tahun, seorang anak yang mengalami gizi buruk di Sanaa, Yaman, 28 Desember 2020. REUTERS/Khaled Abdullah/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Faid Samim, 7 tahun, anak laki-laki dari Yaman terbaring lemah di atas tempat tidur rumah sakit dalam kondisi lumpuh dan gizi buruk akut. Perjalanan Faid dan ibunya selamat tiba di rumah sakit di Ibu Kota Sanaa bahkan sebuah keajaiban mengingat ancaman bahaya perang yang harus mereka hadapi.

“Dia nyaris tak tertolong ketika tiba di rumah sakit, namun syukur Alhamdulillah kami bisa melakukan hal-hal yang perlu dilakukan dan dia mulai membaik,” kata Rageh Mohammed, dokter pengawas di Rumah Sakit Al-Sabeen khusus gizi buruk.

Perawat menggendong seorang anak yang kekurangan gizi di pusat perawatan malnutrisi di Sanaa, Yaman, 7 Oktober 2018. Perang Yaman yang berkepanjangan membuat harga pangan melonjak dan memaksa jutaan orang ke jurang kemiskinan. REUTERS/Khaled Abdullah

Advertising
Advertising

Faid menderita cerebral palsy, yakni sebuah kelumpuhan dan gizi buruk akut. Berat badannya hanya tujuh kilogram dengan tubuh yang sangat kurus dan rapuh. Dia hanya membutuhkan seperempat selimut rumah sakit untuk membungkus tubuhnya, saking kurusnya.

Keluarga Faid melakukan perjalanan dari Kota al-Jawf ke Ibu Kota Sanaa, yang berlokasi sekitar 170 kilometer dari utara Sanaa. Mereka harus melalui beberapa pos pemeriksaan dan jalanan yang rusak untuk membawa Faid ke rumah sakit.

Keluarga Faid tidak mampu secara finansial untuk mengobati putra mereka. Mereka benar-benar bergantung pada uang santunan untuk biaya pengobatan Faid.

Mohammed mengatakan kasus-kasus gizi buruk di Yaman, meningkat. Orang tua yang miskin terpaksa bergantung pada kebaikan orang asing atau bantuan internasional agar anak-anak mereka mendapat perawatan.

Kelaparan tidak pernah diumumkan secara resmi di Yaman, di mana perang sipil selama enam tahun telah membuat hampir 80 persen populasi di negara itu bergantung pada bantuan. PBB menyebut Yaman mengalami krisis kemanusiaan terbesar di dunia.

PBB memperingatkan pada akhir 2018, kelaparan yang terus meningkat telah membuat bantuan yang dikucurkan pun naik. Namun wabah virus corona, pengurangan anggaran, musibah banjir, telah berdampak signifikan pada pendanaan bantuan 2020, yang memperburuk kelaparan.

Perang di Yaman meletup pada 2015, di mana koalisi militer pimpinan Arab Saudi memerangi kelompok radikal Houthi di Yaman. Perang ini telah menewaskan lebih dari 100 ribu orang dan membelah kekuasaan negara itu, di mana Ibu Kota Sanaa dikuasai oleh kelompok Houthi dan sebagian besar wilayah urban di Yaman.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-yemen-health-malnutrition/yemeni-boy-ravaged-by-hunger-weighs-7-kg-idUSKBN2991AM

Berita terkait

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

3 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

11 hari lalu

Profil 3 Pemimpin Perempuan di Kerajaan Majapahit

Tak hanya dipimpin raja, Majapahit pernah dipimpin perempuan. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

13 hari lalu

10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Indonesia Termasuk?

Ada 10 negara yang paling tidak aman di dunia dan tidak disarankan untuk berkunjung ke sana. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

20 hari lalu

Temu Biden dan Delegasi AS, Irak Mengaku Khawatir Terseret Perang di Timur Tengah

Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al-Sudani memimpin delegasi untuk bertemu Presiden AS Joe Biden dan pejabat lainnya di tengah ketegangan antara Iran dan Israel.

Baca Selengkapnya

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

21 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

25 hari lalu

Kim Jong Un: Sekarang Waktunya Bersiap untuk Perang

Kim Jong Un mengatakan Korea Utara siap untuk perang.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

26 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

36 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

37 hari lalu

Hampir 5 Juta Warga Sudan Kelaparan

IPC menemukan hampir lima juta warga Sudan mengalami kelaparan karena dampak perang dan anjloknya produksi sereal

Baca Selengkapnya