Virus Corona, Jepang Pertimbangkan Status Darurat Nasional

Senin, 4 Januari 2021 11:30 WIB

Pengunjung mengunakan masker saat menikmati bunga sakura yang bermekaran di tengah wabah virus corona atau Covid-19 di Ueno park di Tokyo, Jepang, 19 Maret 2020. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga pada Senin, 4 Januari 2020, mengutarakan kalau pihaknya akan mempertimbangkan status darurat nasional untuk wilayah Ibu Kota Tokyo. Pertimbangan itu muncul karena kasus virus corona di sana meroket dan ini bisa membebani sistem kesehatan negara.

Sampai 31 Desember 2020, ada 4.520 kasus baru positif virus corona, di mana kasus terbanyak ada di Tokyo dan tiga prefektur lain di Jepang yang saling berdekatan. Kondisi ini mendorong diterbitkannya status darurat nasional oleh Pemerintah pusat Jepang.

Advertising
Advertising

Sekitar separuh dari total jumlah kasus Covid-19 nasional pada Minggu, 3 Desember 2020, ada di Ibu Kota Tokyo. Perdana Menteri Suga sebelumnya telah menolak seruan pemberlakukan darurat nasional karena hal ini bisa merusak perekonomian Jepang.

Langkah sementara yang diambil Pemerintah Jepang adalah meminta restoran dan tempat karaoke di Tokyo tutup pada pukul 8 malam, sebelumnya pada hari normal tutup sekitar pukul 10 malam. Sedangkan restoran atau café yang menyediakan minuman beralkohol harus tutup pada pukul 7 malam.

“Bahkan selama libur tiga hari tahun baru, kasus positif Covid-19 tidak turun di wilayah Tokyo. Kami merasa sebuah kebijakan ketat sudah dibutuhkan,” kata Suga.

Menurut Suga, memperpendek jam kerja bagi restoran-restoran telah membantu mengerem kenaikan infeksi virus corona di beberapa bagian, termasuk di wilayah Osaka dan Hokkaido. Jika Suga menyatakan darurat nasional, maka itu akan menjadi yang kedua bagi Jepang berstatus demikian selama pandemi Covid-19.

Kasus pertama Covid-19 di Jepang terjadi pada musim semi tahun lalu. Ketika itu, sekolah-sekolah dan aktivitas bisnis yang tidak menjual sembako diminta tutup.

Sekarang, Jepang hanya meminta dengan sukarela bisnis yang tidak menjual kebutuhan pokok untuk tutup dan tidak melakukan perjalanan untuk hal yang tidak perlu ketimbang harus memberlakukan lockdown, seperti yang dilakukan beberapa negara di dunia.

Pada bulan lalu, Jepang untuk sementara menolak masuknya pelancong ke negara itu. Kebijakan itu diambil setelah terdeteksi adanya varian baru Covid-19, yang diduga lebih mudah menyebar daripada virus Covid-19 yang ada saat ini.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-japan/japan-pm-says-to-consider-state-of-emergency-for-tokyo-area-idUSKBN29900Y?il=0

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

2 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

2 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

3 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

3 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

3 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

4 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

4 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

4 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya