Virus Corona, Pelancong Sementara Tak Bisa Masuk Jepang

Minggu, 27 Desember 2020 09:00 WIB

Turis yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati Gerbang Kaminarimon ketika mereka mengunjungi Kuil Sensoji di Tokyo, Jepang, 31 Januari 2020. [REUTERS / Kim Kyung-Hoon]

TEMPO.CO, Jakarta - Jepang pada Sabtu, 26 Desember 2020, mengungkap untuk sementara akan melarang masuknya pelancong ke negara itu. Aturan itu menyusul berlakunya pengetatan wilayah perbatasan setelah terdeteksinya varian baru virus corona, yang diduga sangat mudah menular.

Dalam pernyataan tertulis, aturan larangan masuknya pelancong berlaku mulai 28 Desember 2020 sampai 31 Januari 2021.

Sejumlah siswa yang mengenakan masker, berbaris sebelum memasuki sekolah dasar di Nagasaki, Jepang, 11 Mei 2020. Sekolah di berbagai negara kembali dibuka mulai 11 Mei ini seiring meredanya kasus virus Corona di negara-negara tersebut. Kyodo/via REUTERS

Advertising
Advertising

Untuk warga negara Jepang yang baru pulang dari luar negeri dan mahasiswa asing boleh masuk ke Jepang, namun harus memperlihatkan surat keterangan bebas Covid-19, di mana tes virus corona dilakukan dalam tempo 72 jam sebelum berangkat ke Jepang. Mereka juga diharuskan melakukan karantina mandiri selama 2 pekan setelah tiba di Negeri Sakura.

Sebelumnya pada Jumat, 25 Desember 2020, Jepang melaporkan kasus pertama varian baru virus corona yang diduga lebih cepat menular. Kasus ini dialami seorang penumpang asal Inggris yang baru tiba di Jepang.

Varian baru virus corona juga terdeteksi pada seorang laki-laki yang baru saja pulang dari Inggris dan satu orang anggota keluarganya. kasus baru dari varian virus corona ini telah menimbulkan kekhawatiran, khususnya menyusul naiknya kasus baru virus corona di Tokyo.

Kasus baru infeksi virus corona di Tokyo menyentuh angka 949 kasus. Kenaikan kasus baru terjadi menjelang musim libur tahun baru, yang biasanya masyarakat yang tinggal di ibu kota akan mudik.

Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga berada dalam tekanan setelah kasus-kasus baru virus corona terus mengalami kenaikan. Suga lantas mendesak masyarakat Jepang untuk tetap berada di rumah dan menghindari acara kumpul-kumpul. Atas anjuran itu, stasiun atau terminal transportasi umum tampak lengang.

Pada perayaan tahun baru biasanya masyarakat Jepang akan melakukan acara kumpul keluarga dan berduyun-duyun ke kuil. Para ahli memperingatkan agar masyarakat menahan diri untuk tidak melakukan hal yang tidak mendesak demi mencegah penyebaran virus corona.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-japan/japan-bans-new-entries-of-foreigners-after-virus-variant-arrives-idUSKBN290050

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

9 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

21 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

22 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

1 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

1 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya