Pemakaman Khusus Hewan Peliharaan di Myanmar

Minggu, 20 Desember 2020 15:00 WIB

Tin Htun Naing, seorang dokter di Myanmar yang membuka pemakaman khusus hewan peliharaan. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tin Htun Naing, seorang dokter di Kota Yangon, Myanmar, membuat sebuah area pemakaman bagi hewan-hewan peliharaan. Area pemakaman yang dibuat sejak 2015 itu, sekarang terkenal yang terluas.

Tin Htun Naing menceritakan dia mendirikan area pemakaman khusus hewan peliharaan itu ketika anjing peliharaannya, yang dinamai Litte Daughter, mati. Tin Htun Naing sangat kehilangan mengingat keduanya sudah saling menemani selama 15 tahun.

Advertising
Advertising

Saat anjing betina peliharaannya mati, Tin Htun Naing tak dapat menemukan tempat yang sepatutnya untuk menguburkannya.

“Saya tidak bisa meninggalkan jasadnya begitu saja di hutan karena saya merawat anjing peliharaannya saya seperti anak kandung sendiri,” kata Tin Htun Naing.

Sekarang ini pemilik hewan peliharaan di meningkat, namun di wilayah Yangon yang padat penduduk, sedikit orang yang punya kebun. Walhasil ketika hewan peliharaan mati, warga tidak punya banyak pilihan selain melempar jasad hewan peliharaan mereka ke sungai atau tempat pembuangan sampah atau menguburkan ke sebidang tanah pertanian yang terbengkalai.

Tin Htun Naing lalu pergi ke sebuah area pemakaman local dan meminta pada penggali kubur untuk mengebumikan jasad anjing peliharaannya di sana. Tak lama, ada pemilik hewan peliharaan lainnya yang juga ingin memakamkan hewannya.

Area pemakaman yang didirikan oleh Tin Htun Naing sekarang sudah menjadi tempat pemakaman sekitar 300 hewan, yang sebagian besar anjing. Ada pula makam anjing polisi yang terkenal Sergeant Michael.

Kucing dan kelinci juga ada yang dimakamkan di sana. Sebuah keluarga lokal membantu mengurus pemakaman dan area perkuburan itu. Setiap kepala keluarga diminta membayar uang pemakaman sekitar US$ 70 atau Rp 988 ribu.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-myanmar-pets/myanmar-doctor-battles-to-keep-countrys-best-known-pet-cemetery-open-idUSKBN28R0WB

Berita terkait

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

1 hari lalu

Joko Pinurbo Sematkan 3 Puisi di Instagram, Ingatkan Tentang Kepergian?

Joko Pinurbo juga meninggalkan karya-karyanya yang sangat lekat dengan pembaca

Baca Selengkapnya

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

1 hari lalu

Sastrawan Joko Pinurbo Wafat, Istri : Saya Belum Siap

Keluarga sastrawan Joko Pinurbo alias Jokpin tampak begitu terpukul atas berpulangnya sang penyair pada usia 61 tahun, Sabtu pagi 27 April 2024 di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

9 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

10 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya