Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19, 5 Negara Eropa Lakukan Lockdown Saat Natal

Selasa, 15 Desember 2020 12:45 WIB

Orang-orang mengenakan masker saat membawa tas belanja setelah berbelanja Natal di jalan perbelanjaan utama Cologne yang ramai, Hohe Strasse (High Street), selama penyebaran pandemi virus corona (COVID-19) di Cologne, Jerman, 12 Desember 2020. [REUTERS / Wolfgang Rattay]

TEMPO.CO, Jakarta - Situasi pandemi COVID-19 yang belum membaik, bahkan berpotensi memburuk, membuat sejumlah negara di Eropa menghindari perayaan Natal dan Tahun Baru secara meriah. Mereka lebih memilih untuk mengetatkan pembatasan sosial atau lockdown demi memastikan gelombang ketiga pandemi COVID-19 tidak terjadi.

Berikut beberapa negara di Eropa yang mengetatkan pembatasan sosial atau lockdown di saat Natal dan Tahun Baru:

1.Belanda
PM Belanda Mark Rutte memutuskan untuk menerapkan lockdown selama lima pekan, dari 15 Desember hingga 19 Januari 2021. Selama periode tersebut, sekolah, ruang publik, dan toko-toko yang tidak menjual bahan pokok akan ditutup. Selain itu, warga juga diminta untuk tidak berpergian jarak jauh hingga Maret 2021.

Sedikit kelonggaran akan diberikan saat Natal. Durasinya tiga hari. Di periode itu, rumah-rumah tangga di Belanda diperbolehkan menerima maksimal tiga tamu atau satu tamu lebih banyak dibanding biasanya.

Per berita ini ditulis, ada 621 ribu kasus dan 10 ribu kematian akibat COVID-19 di Belanda.

2.Jerman
Sama seperti Belanda, Jerman akan menerapkan lockdown ketat mulai 16 Desember hingga 10 Januari 2021. Selama periode tersebut, sekolah, ruang publik, dan toko-toko yang tidak menjual bahan pokok diwajibkan tutup. German Christmas Market, yang rutin digelar tiap tahun, juga ditiadakan, kecuali satu di Bavaria yang digelar secara drive-thru.

Sedikit kelonggaran akan diberikan pada periode Natal, 24-26 Desember. Pada periode itu, rumah tangga di Jerman diperbolehkan menerima maksimal 4 tamu untuk merayakan Natal bersama.

Sementara itu, untuk perayaan malam Tahun Baru, Jerman melarang warga untuk merayakannya di jalan. Warga diminta untuk merayakannya di rumah saja. Pesta Tahun Baru, yang biasa dirayakan dengan pertunjukkan kembang api, juga telah dibatalkan Pemerintah Jerman.

Per berita ini ditulis, ada 1,3 juta kasus dan 22 ribu kematian akibat COVID-19 di Jerman.

Orang-orang memakai masker saat mereka berjalan di samping dekorasi Natal di pusat perbelanjaan di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19) di Berlin, Jerman, 21 November 2020. [REUTERS / Fabrizio Bensch]

3.Ceko
Ceko mengikuti langkah Jerman yang menganjurkan negara-negara di Eropa untuk ikut menerapkan lockdown COVID-19 hingga Januari nanti. Restoran, hotel, tempat olahraga, dan lokasi publik lainnya, yang belum lama ini buka kembali, akan diwajibkan tutup per Jumat nanti. Toko-toko bahan pokok tetap buka seperti biasa.

PM Ceko Andrej Babis memperbolehkan warga untuk tetap berkumpul bersama. Namun, jumlah maksimalnya hanya 6 orang, baik indoor maupun outdoor. Sebelum lockdown, jumlah maksimal untuk indoor adalah 10 orang dan outdoor 50 orang.

Sebagai tambahan, Ceko juga akan menerapkan jam malam untuk memastikan warga tidak membandel, terutama di malam Natal dan Tahun Baru. Warga wajib berada di dalam rumah mulai pukul 11 malam hingga 5 pagi.

Per berita ini ditulis, Ceko mencatatkan 581 ribu kasus dan 9 ribu kematian akibat COVID-19.

4.Italia
Italia masih menimbang kemungkinan menerapkan lockdown nasional sepanjang periode Natal dan Tahun Baru. Hal itu menyusul meningkatnya jumlah kasus di sana beberapa pekan terakhir, bahkan mencetak angka kematian tertinggi sejak Maret lalu. PM Italia, Giuseppe Conte, sudah memperingatkan warga bahwa kemungkinan besar tidak akan ada perayaan Natal dan Tahun Baru tahun ini.

Di beberapa kawasan Italia, lockdown telah dilakukan. Warga diminta untuk tetap berada di rumah dan tidak berpergian kecuali untuk urusan darurat. Ruang-ruang publik ditutup dan hanya toko-toko bahan pokok yang diperbolehkan buka. Christmas Market juga dilarang, namun Gereja diperbolehkan tetap buka selama tidak menggelar misa besar-besaran. Hal itu akan berlaku dari 21 Desember hingga 6 Januari 2021.

Per berita ini ditulis, Italia mencatatkan 1,8 juta kasus dan 65 ribu kematian akibat COVID-19.

Gondoliers menggunakan masker saat mengayuh perahunya membawa wisatawan saat relaksasi lockdown virus corona atau COVID-19 di Venesia, Italia, 18 Mei 2020. Sejumlah toko, salon, dan restoran di Italia akhirnya mulai beroperasi pada Senin, 18 Mei 2020. REUTERS/Manuel Silvestri

5.Inggris
Untuk di beberapa kota, Inggris akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar. Apalagi, baru-baru ini, Pemerintah Inggris mengidentifikasi adanya varian baru COVID-19 yang ditengarai menjadi biang peningkatan kasus akhir-akhir ini.

London termasuk kota yang akan menerapkan pembatasan sosial berskala besar. Naik dari pembatasan sosial tingkat dua ke tingkat tiga, tempat hiburan akan ditutup, tempat makan hanya boleh melayani takeaway, dan tempat penginapan tidak boleh menerima tamu. Selain itu, warga juga diimbau untuk tidak berpergian, bekerja dari rumah saja, kecuali situasi darurat mendesak mereka untuk keluar dari rumah.

Tempat-tempat olahraga, termasuk stadion, diperbolehkan untuk beroperasi. Namun, di tingkat tiga, event olahraga harus diselenggarakan tanpa penonton.

Per berita ini ditulis, Inggris mencatatkan 1,8 juta kasus dan 64 ribu kematian akibat COVID-19.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

16 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

17 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

1 hari lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

1 hari lalu

Mengintip Vila Mewah yang Diinapi Taylor Swift dan Travis Kelce di Danau Como

Taylor Swift dan Travis Kelce menginap di vila dari abad ke-16 saat liburan singkat di Danau Como Italia

Baca Selengkapnya

Kota di Eropa yang Paling Banyak Memiliki Destinasi untuk Pecinta Seni

1 hari lalu

Kota di Eropa yang Paling Banyak Memiliki Destinasi untuk Pecinta Seni

Sebuah penelitian menyusun daftar kota di Eropa yang memiliki banyak destinasi untuk penggemar seni

Baca Selengkapnya

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

2 hari lalu

Kota Metropolitan di Jerman yang Nyaman Dijelajahi dengan Berjalan Kaki

Tidak hanya di Jerman, Munich juga kota yang paling nyaman berjalan kaki di Eropa

Baca Selengkapnya

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

2 hari lalu

Profil Alan Walker yang Banjir Pesan Setelah Bagikan Nomor Telepon Menjelang Konser di Jakarta

DJ ternama, Alan Walker menghebohkan publik lantaran membagikan nomor telepon Indonesia menjelang konser di Jakarta. Lantas, siapakah Alan Walker?

Baca Selengkapnya

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

2 hari lalu

3 Destinasi Terbaik di Eropa untuk Berburu Aurora Borealis

Sepanjang tahun 2024, peluang melihat aurora borealis akan semakin meningkat di beberapa destinasi tertentu

Baca Selengkapnya

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

3 hari lalu

Hindari Kerumunan Wisatawan Ini Waktu Terbaik Mengunjungi Malaga

Waktu terbaik untuk menjelajahi Malaga adalah musim semi dan musim gugur, untuk hindari kerumunan musim panas.

Baca Selengkapnya