Angela Merkel Minta Lockdown COVID-19 Jerman Diperketat Hingga Tengah Januari

Kamis, 10 Desember 2020 08:00 WIB

Kanselir Jerman Angela Merkel. Bernd von Jutrczenka/Pool via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kanselir Jerman Angela Merkel menyarankan agar pemerintah negara-negara bagian Jerman memperketat lockdown hingga tengah Januari nanti. Menurutnya, walau sudah ada vaksin COVID-19, hal itu akan percuma jika warga tidak menjaga jarak terhadap satu sama lain.

Angela Merkel meminta negara-negara bagian Jerman untuk mempertimbangkan masukannya karena pengetatan lockdown hanya bisa dilakukan oleh mereka. Di sisi lain, kata Merkel, masukan tersebut sudah didukung oleh para pakar epidemiologi jika Jerman ingin menekan kurva pertumbuhan COVID-19 lebih cepat.

"Alangkah baiknya jika kita menanggapi dengan serius masukan-masukan dari pakar sains kita,' ujar Merkel, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 9 Desember 2020.

Jerman, per berita ini ditulis, berada di urutan kesebelas negara paling terdampak COVID-19. Mereka mencatatkan 1,2 juta kasus dan 20 ribu korban meninggal. Dalam 24 jam terakhir, kasus serta kematian di sana bertambah 8939 dan 205.

Untuk menekan pertumbuhan COVID-19, Jerman menerapkan lockdown secara parsial. Hal itu sudah berjalan secara enam pekan di mana bar dan restoran ditutup sementara toko dan sekolah tetap buka. Nah, Angela Merkel meminta toko dan sekolah juga ditutup begitu libur Natal dimulai.

Lepoldina, Badan Penasehat Sains Pemerintah Jerman, memang merekomendasikan penutupan sekolah dan toko menjelang libur Natal. Bahkan, kalau bisa, penutupan dilakukan lebih awal dan berlangsung hingga 10 Januari untuk merespon kemungkinan kasus meningkat akibat pesta Natal.

"Jadi, sekolah sebaiknya memperpanjang libur Natal hingga 10 Januari atau memberikan kelas online dahulu," ujar Merkel yang menyebut negara-negara Eropa menerima dampak COVID-19 lebih parah dibandingkan negara-negara lain, terutama secara ekonomi.

Terakhir, Merkel menegaskan bahwa dirinya hanya menganjurkan, bukan memaksakan. Ia mengapresiasi perbedaan pendapat soal penanganan COVID-19 dan tidak ingin bertindak layaknya diktator. Namun, menurutnya, lockdown lebih ketat perlu dipertimbangkan karena suplai vaksin COVID-19 pun terbatas.

ISTMAN MP | REUTERS


Berita terkait

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

6 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

19 jam lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

1 hari lalu

Ujung Perang Dunia II Eropa: Eva Braun, Istri Adolf Hitler yang Tewas Sehari Setelah Pernikahan

Bernama lengkap Eva Anna Paula Braun, Braun adalah simpanan yang lalu menjadi istri Adolf Hitler, pemimpin Nazi Jerman di Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

1 hari lalu

Perang Dunia II: Kilas Balik Kematian Adolf Hitler 79 Tahun Silam

Setelah kematian Adolf Hitler, Ibukota Jerman, Berlin, jatuh ke tangan Sekutu pada 7 Mei 1945. Itu menandai akhir dari Perang Dunia II di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

7 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

7 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

7 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya