Warga Kuwait Jalani Pemilu Legislatif 2020

Sabtu, 5 Desember 2020 20:00 WIB

Seorang wanita Kuwait memberikan suaranya selama pemilihan parlemen di tempat pemungutan suara, di Kota Jahra, Kuwait 5 Desember 2020. REUTERS / Stephanie McGehee

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Kuwait pada Sabtu, 5 Desember 2020, memberikan hak suaranya dalam pemilu legislatif (pileg). Pemilu diselenggarakan di tengah memburuknya krisis ekonomi negara itu.

Kondisi ekonomi telah menjadi tantangan bagi pemerintah Kuwait yang hubungannya sering kurang harmonis dengan parlemen. Silang pendapat telah menyebabkan reformasi fiskal menjadi terhambat.

Pengamat perempuan Kuwait di TPS untuk memantau pemungutan suara selama pemilihan parlemen di Kota Jahra, Kuwait 5 Desember 2020. REUTERS/Stephanie McGehee

Advertising
Advertising

Sejumlah analis memperkirakan jumlah masyarakat yang memberikan hak suaranya dalam pemilu legislatif 2020 ini, turun karena adanya kekhawatiran pada wabah virus corona.

Kuwait adalah salah satu negara penghasil minyak, di mana keuangan negara sekarang sedang terguncang menyusul turunnya harga minyak mentah dunia. Berkurangnya jumlah pemilih dalam pemilu kali ini, bisa memperkuat kandidat anggota parlemen yang mewakili suku, kelompok islamis dan kandidat lain yang bisa mendapat dukungan agar bisa melenggang ke kursi parlemen pusat.

“Kubu oposisi Kuwait, yang sebelumnya memboikot pemilu, bergerak untuk mencalonkan diri dan memberikan suara. Ini bisa memperkuat kehadiran mereka,” kata Mohamad al-Dosayri, analis politik di Kuwait.

Dalam pemilu legislatif 2020, ada lebih dari 300 kandidat yang mencalonkan diri memperebutkan 50 kursi parlemen. Dari jumlah kandidat tersebut, 29 orang adalah perempuan. Sejumlah kritikus menyebut parlemen Kuwait sudah menghambat investasi, reformasi perekonomian dan fiskal di negara itu. sering terjadi silang pendapat antara kabinet dan parlemen sehingga membuat pemerintah berkuasa biasanya melakukan perombakan kabinet dan pembubaran parlemen.

Dalam sistem pemerintahan, emir Kuwait akan memilih Perdana Menteri. Perdana Menteri tersebut, nantinya akan memilih anggota kabinet. Pemerintah Kuwait saat ini akan mengundurkan diri setelah pemilu legislatif 2020 rampung. Jabatan emir Kuwait saat ini dipegang oleh Nawaf al-Ahmad al-Sabah, yang mengambil alih tahta pada September 2020 setelah abangnya meninggal.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-kuwait-elections/kuwaitis-go-to-polls-as-economy-poses-challenge-for-new-emir-idUSKBN28F071

Berita terkait

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

22 jam lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

2 hari lalu

Inilah 7 Mata Uang dengan Nilai Tukar Tertinggi di Dunia

Meskipun daftar ini dapat berubah seiring waktu, sejumlah mata uang ini tetap menjadi pilihan yang stabil dan kuat dalam ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

4 hari lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

6 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

6 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

7 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

7 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya