Waspada Virus Corona, San Fransisco di Amerika Lockdown

Sabtu, 5 Desember 2020 16:00 WIB

Beberapa orang tak memakai masker saat berjalan-jalan di dermaga Oceanside, California, Amerika Serikat, di tengah pandemi virus corona Covid-19, Senin 22 Juni 2020. Negara ini terus membuat rekor kasus harian Covid-19, yang terbaru hampir 55 ribu kasus baru pada Kamis 2 Juli 2020. (ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Blake/foc/djo)

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota San Francisco London Breed pada Jumat, 4 Desember 2020, memerintahkan lockdown dan pembatasan aktivitas bisnis di penjuru wilayah itu menyusul naiknya angka positif Covid-19.

Beberapa politikus di Amerika Serikat juga memberikan imbauan pada masyarakat agar menahan diri tidak keluar rumah sampai vaksin virus corona bisa di distribusikan.

“Apa yang sedang kita lihat di kota kita, wilayah kita dan negara kita adalah sebuah virus yang sedang mengambil alih,” kata Breed.

Advertising
Advertising

Seorang sukarelawan meletakkan bendera Amerika Serikat mewakili beberapa dari 200 ribu nyawa yang telah hilang di negara itu dalam pandemi penyakit virus corona 2019 (Covid-19) di National Mall, Washington, Amerika Serikat, Selasa (22/9/2020). ANTARA FOTO/REUTERS/Joshua Roberts/aww/cfo (REUTERS/JOSHUA ROBERTS)

Kebijakan yang diambil ini demi menekan wabah virus corona ini adalah kebijakan pertama yang dilakukan oleh Breed, politikus dari Partai Demokrat. Lewat aturan baru itu, maka semua layanan jasa pribadi ditutup, dilarang makan di luar rumah, begitu pula acara kumpul-kumpul atau pertemuan.

Sebelumnya pada Kamis, 3 Desember 2020, Gubernur California Gavin Newsom mengatakan akan memberlakukan aturan seperti yang diusulkan San Francisco, yakni meminta masyarakat tidak keluar rumah mengingat kapasitas tempat tidur rumah sakit sudah mencapai batasnya.

Sedangkan Breed mengatakan pihaknya tak mau menunggu mandat dari Newsom dalam pengambilan keputusan soal ini.

“Jika Anda tidak sedang bekerja, menjauhlah sebisa mungkin dari virus ini dan secepatnya,” kata Breed.

Terhitung mulai Minggu, 6 Desember 2020, pukul 10 malam, San Francisco akan menutup semua restoran, taman bermain, kebun binatang dan aquarium umum.

Untuk toko retail seperti toko-toko barang elektronik, servis sepatu dan salon hewan boleh beroperasi dengan jam operasional yang dibatasi. Sedangkan toko yang menjual sembako, harus mengurangi jumlah orang di dalam gedung sampai 20 persen.

Sampai Kamis, 3 Desember 2020, ada lebih dari 213.830 kasus baru positif Covid-19 dan 2.861 pasien berakhir dengan kematian. Tingkat perawatan pasien virus corona di Amerika Serikat sudah hampir mencapai batas tertinggi, di mana beberapa ahli memperkirakan angka kematian akibat virus ini di negara itu secepatnya bisa 3 orang per hari.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-usa/san-francisco-mayor-orders-strict-new-lockdowns-as-pandemic-spirals-idUSKBN28E1T4

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

2 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

6 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

9 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

10 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

16 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

17 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

20 hari lalu

Terpopuler: H-4 Lebaran Penumpang di 20 Bandara AP II Melonjak 15 Persen, Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19

AP II mencatat jumlah penumpang pesawat angkutan Lebaran 2024 di 20 bandara yang dikelola perusahaan meningkat sekitar 15 persen.

Baca Selengkapnya

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

21 hari lalu

Kronologi Indofarma Terpukul Melandainya Covid-19, Tak Bayar Gaji sejak Januari

Indofarma ambruk karena salah perhitungan kapan pandemi COvid-19 berakhir, sehingga banyak obat sakit akibat virus corona tak terjual

Baca Selengkapnya