Dokter Hewan Waswas Anak Singa Dipelihara Warga
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Jumat, 13 November 2020 11:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Di atap sebuah blok apartemen di Jalur Gaza, Palestina, dua ekor anak singa bermain-main di antara tanki-tangki air di atap itu dan anak-anak yang berswa-foto. Itu adalah sebuah pemandangan yang sangat jarang terjadi mengingat Jalur Gaza adalah sebuah Kota yang kadang di kecamuk perang.
Fathy dan Filisteen, nama dua anak singa itu berjenis kelamin jantan dan betina, yang berusia 75 hari. Satwa liar tersebut sekarang telah menjadi mainan bagi tetangga sekitar untuk mengusir jenuh. Pemilik Fathi dan Filisteen adalah Naseem Abu Jamea, 27 tahun, seorang pemilik toko roti.
Abu Jamea tetap memelihara Fathi dan Filisteen kendati muncul kekhawatiran dan keberataan dari ahli hewan atas adanya satwa liar di kawasan pemukiman.
Amir Khalil, seorang dokter hewan yang telah melakukan perjalanan beberapa kali ke Jalur Gaza bersama organisasi penyayang hewan, Four Paws, mengatakan pihaknya waswas dengan anak-anak singa (yang dipelihara Abu Jamea). Dia pun mengimbau otoritas di Gaza agar mengambil anak-anak singa itu.
“Pada usia enam bulan, singa akan mulai lebih berbahaya karena ukurannya akan semakin besar dan otot-ototnya akan semakin kuat,” kata Khalil.
Khalil juga mengkhawatirkan kondisi kesehatan anak-anak singa tersebut. Sebab memelihara singa di dalam rumah bisa berdampak pada kesehatan satwa liar tersebut, kekurangan makanan dan perawatan kesehatan juga bisa berpengaruh pada kesehatannya, khususnya otot, persendian dan tulang.
Abu Jamea tampak mengesampingkan risiko memelihara satwa liar saat melihat keponakan, saudara dan para tetangganya bermain-main dengan Fathy dan dan Filisteen. Dia sangat yakin, ketika singa dipelihara sejak masih bayi, maka hewan karnifora itu bisa tumbuh dalam harmoni dan tidak akan mencelakai manusia.
Di sisi lain, kebun binatang Gaza mengeluhkan berkurangnya jumlah pengunjung, di mana hal ini bisa berdampak pada kemampuan mereka memberi makan dan menjaga satwa-satwa di sana dengan sepatutnya.
Sebelum wabah virus corona merebak pun, pengelola kebun binatang di sana harus menghadapi blokade darat, laut dan udara serta pergerakan keluar-masuk orang dan barang sangat dikontrol oleh kelomok Hamas.