Turki Peringatkan Armenia untuk Tidak Picu Perang di Nagorno-Karabakh

Jumat, 13 November 2020 06:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Tensi antara Armenia dan Azerbaijan masih tinggi pasca kedua negara sepakat untuk berdamai di Nagorno-Karabakh. Saking tingginya, Turki yang merupakan sekutu Azerbaijan sampai memperingatkan Armenia untk tidak coba-coba memulai pertempuran lagi di Kaukasus Selatan tersebut.

"Jika Armenia melanggar kesepakatan damai ini, mereka akan membayar akibatnya," ujar Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Kamis, 12 November 2020.

Seperti diberitakan sebelumanya, Armenia dan Azerbaijan memutuskan untuk berdamai usai sebulan lebih bertempur di Nagorno-Karabakh. Kesepakatan damai diambil seiring dengan makin kuatnya posisi Azerbaijan karena berhasil mengambil puluhan permukiman di Nagorno-Karabakh.

Tidak semua pihak di Armenia setuju dengan kesepakatn tersebut. Mereka memprotes keputusan damai karena dianggap terlalu menguntungkan Azerbaijan. Tak lama setelah kesepakatan damai diteken, warga Armenia menyerbu rumah dinas PM Armenia Nikol Pashinyan sebagai bentuk protes.

Sisa-sisa roket pertempuran Armenia dan Azerbaijan di wilayah Nagorno-Karabakh di Stepanakert 5 Oktober 2020. Pertempuran sengit berlangsung terus berlangsung di semua front antara Armenia dan Azerbaijan di Nagorno-Karabakh. David Ghahramanyan/NKR InfoCenter/PAN Photo/Handout via REUTERS


Kuatnya penolakan terhadap damai itulah yang membuat berbagai pihak mulai waspada soal kemungkinan damai bubar jalan lagi. Sebelum meneken kesepakatan damai, Armenia dan Azerbaijan sudah tiga kali menggelar gencatan senjata. Setiap gencatan selalu berakhir dalam hitungan jam atau bahkan menit dengan kedua negara saling klaim mereka diserang duluan.

Cavusoglu meyampaikan bahwa Turki akan selalu siaga perihal kemungkinan terburuk di Nagorno-Karabakh. Ia berkata, Azerbaijan tak akan ragu melanjutkan langkah militernya jika Armenia mencoba memulai pertempuran lagi.

"Kami akan selalu mendampingi Azerbaijan dan membantu apabila diperlukan. Armenia harus mematuhi kesepakatan dan menarik diri dengan sukarela," ujarnya.

Kemarin Rabu, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki akan ikut berperan dalam operasi perdamaian di Nagorno-Karabakh bersama Rusia. Seperti diberitakan sebelumnya, salah satu isi kesepakatan damai adalah militer Rusia menjadi pengawas, menetap di Nagorno-Karabakh selama lima tahun. Tujuannya, memastikan Armenia dan Azerbaijan tak kembali berulah.

Uniknya, pernyataan Turki dibantah oleh Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Lavrov berkata, Turki tidak akan menerjunkan milisi perdamaian ke Nagorno-Karabakh. Walau begitu, hal tersebut kemungkinan akan dibahas dalam pertemuan bilateral Rusia Turki pada Jumat ini.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/11/12/turkey-warns-armenia-against-breaking-nagorno-karabakh-truce












Berita terkait

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

7 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

13 hari lalu

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

14 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

16 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

16 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

18 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

21 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

23 hari lalu

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

23 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

23 hari lalu

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya