Pemilu AS, Rusia Belum Mau Ucapkan Selamat

Selasa, 10 November 2020 06:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato melalui video rekaman di depan Sidang Umum Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Moskow, Rusia 22 September 2020. Dalam pidatonya, Putin menawarkan vaksin Covid-19 Sputnik-V bagi semua staff PBB. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin

TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin pada Senin, 9 November 2020, memastikan akan menunggu hasil pemilu AS (Amerika Serikat) sebelum mengucapkan selamat kepada pemenang atau berkomentar soal pesta demokrasi itu. Kremlin pun meyakinkan sudah mengetahui bahwa Presiden AS Donald Trump menempuh jalur hukum terkait hasil pemilu 3 November lalu.

Presiden Rusia Vladimir Putin sampai 9 November 2020 masih bersikap diam sejak Joe Biden diumumkan sebagai pemenang pemilu pada Sabtu, 7 November 2020. Pengumuman itu sampaikan setelah Biden mendapatkan 270 suara elektoral atau jumlah yang menjadi syarat duduk di kursi Presiden AS.

Seorang pendukung Presiden AS Donald Trump memegang plakat pada protes "Hentikan Pencurian" di Wisconsin State Capitol, di Madison, Wisconsin, AS, Sabtu, 7 November 2020. Sejumlah pendukung Trump terlihat lesu setelah media mengumumkan bahwa calon presiden dari Partai Demokrat AS Joe Biden telah memenangkan pemilihan presiden AS 2020. REUTERS/Bing Guan

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Senin, 9 November 2020, mengatakan Moskow menganggap saat ini lebih baik menunggu sebelum mengucapkan selamat kepada siapapun yang memenangkan pemilu AS 2020.

Advertising
Advertising

“Kami berfikir sepantasnya untuk menunggu hasil perhitungan resmi,” kata Peskov.

Dia menjelaskan ketika pemilu 2016, Presiden Putin segera memberikan selamat kepada Trump saat mengalahkan Hillary Clinton dari Partai Demokrat karena kondisinya berbeda dengan sekarang. Saat ini ada beberapa langkah hukum, yang sudah diumumkan Presiden Trump dengan begitu Moskow berfikir untuk menunggu pengumuman resmi.

Dia pun kembali menegaskan bahwa Presiden Putin sudah berulangkali menyampaikan pihaknya siap bekerja sama dengan siapapun pemimpin AS. Rusia berharap bisa membangun dialog dengan pemerintahan AS yang baru dan menemukan sebuah jalan untuk menormalisasi hubungan bilateral yang sempat ada masalah.

Sumber: https://www.reuters.com/article/us-usa-election-kremlin/kremlin-wants-final-u-s-election-vote-count-before-congratulating-anyone-idUSKBN27P0X9

Berita terkait

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

1 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

6 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

8 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

12 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

12 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

16 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

16 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Prabowo Disebut Bentuk Kabinet Gemuk, Begini Perbandingan dengan Presiden Sebelumnya

18 jam lalu

Prabowo Disebut Bentuk Kabinet Gemuk, Begini Perbandingan dengan Presiden Sebelumnya

Prabowo disinyalir membentuk kabinet gemuk, bagaimana perbandingan dengan presiden sebelumnya?

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

1 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya