Partai Aung San Suu Kyi Diprediksi Menang Pemilu Myanmar

Sabtu, 7 November 2020 13:00 WIB

Penasihat Negara Myanmar Aung San Suu Kyi menghadiri makan siang khusus tentang pembangunan berkelanjutan di sela-sela KTT ASEAN di Bangkok, Thailand, 4 November 2019. Suu Kyi akan muncul di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) untuk memperebutkan sebuah kasus yang diajukan oleh Gambia menuduh Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas Muslim Rohingya, kata pemerintahnya, Rabu.[REUTERS / Soe Zeya Tun / File Photo]

TEMPO.CO, - Myanmar akan melangsungkan pemilihan umum (Pemilu) besok, Ahad, 8 November 2020. Kepala Pemerintahan Myanmar Aung San Suu Kyi dan partainya, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), diprediksi kembali menang meski diterpa isu genosida terhadap etnis Rohingya.

Analis politik sekaligus penasihat senior Myanmar untuk International Crisis Group, Richard Horsey, mengatakan rakyat Myanmar mengenal Suu Kyi sebagai pahlawan kemerdekaan karena melawan rezim militer selama bertahun-tahun. "Tidak masalah apa yang dia lakukan pada kebijakan tertentu. Ini pemilihan tentang kepribadian, bukan tentang kebijakan," katanya dikutip dari CNN, Sabtu, 7 November 2020.

Survei dari pengawas pemilu independen Aliansi Rakyat untuk Pemilu menemukan bahwa 79 persen rakyat Myanmar percaya pada Suu Kyi. Potensi kemenangannya semakin besar seiring pergerakan partai oposisi utama, Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) yang didirikan militer, kurang efektif. "USDP mengembara di belantara politik. Mereka belum berhasil menemukan kembali dirinya sendiri, itu masih dilihat sebagai pesta di masa lalu," ucap Horsey.

Advertising
Advertising

Pemilu Myanmar besok merupakan pemilu demokratis kedua sejak rezim militer tumbang. Aung San Suu Kyi dan NLD menang telak pada 2015. Mereka mendirikan pemerintahan sipil pertama setelah 50 tahun isolasi dan otoriterisme militer.

Namun di mata internasional, Suu Kyi bukan lagi ikon demokrasi yang pernah dipuja di Barat. Alasannya penanganan Suu Kyi terhadap etnis Muslim Rohingya yang menurut PBB memiliki ciri khas genosida.

Lebih dari 740 ribu warga etnis Rohingya kabur dari Myanmar ke Bangladesh pada 2016 dan 2017 ketika militer melakukan tindakan kekerasan di negara bagian Rakhine. Para penyintas menceritakan militer bertindak keji seperti memerkosa, membunuh, menyiksa, hingga merusak rumah warga. Pemerintah Myanmar membantah tuduhan itu dan mengklaim menargetkan teroris.

Sumber

https://edition.cnn.com/2020/11/06/asia/myanmar-election-2020-suu-kyi-intl-hnk/index.html

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya