Turki Akan Perkarakan Charlie Hebdo Atas Karikatur Erdogan

Kamis, 29 Oktober 2020 08:00 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di Istanbul, Turki, 21 Agustus 2020. [Murat Cetinmuhurdar / PPO / Handout via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Turki menyatakan akan mengambil jalur hukum atas perkara karikatur Recep Tayyip Erdogan di majalah Charlie Hebdo. Menurut mereka, karikatur di sampul Charlie Hebdo tersebut menjijikkan dan mengajarkan rasisme.

"Kami tidak ragu untuk mengambil jalur hukum dan diplomatik atas karikatur terkait" ujar Direkorat Komunikasi Pemerintah Turki, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 28 Oktober 2020.

Pemerintah Turki melanjutkan bahwa mereka tidak akan setengah-setengah dalam menangani masalah karikatur Erdogan tersebut. Mereka memastikan bahwa masalah karikatur yang dianggap berniat buruk tersebut akan ditindak hingga tuntas.

Menteri Kehakiman Turki, Abdulhamit Gul, mengkonfirmasi rencana Turki memperkarakan Charlie Hebdo. Ia mengatakan, segala langkah persiapan telah dilakukan oleh aparat penegak hukum. Salah satunya, investigasi ke Charlie Hebdo oleh Kejaksaan Turki.

Diberitakan sebelumnya, cover depan Charlie Hebdo pekan ini menampilkan karikatur Erdogan menyusul ketegangan antara Turki dengan Prancis. Dalam cover tersebut, Erdogan ditampilkan tengah duduk di sebuah sofa, hanya mengenakan pakaian dalam, serta memegang minuman kaleng.

Di samping karikatur Erdogan, berdiri seorang perempuan berhijab. Erdogan menyibakkan rok perempuan tersebut yang kemudian diresponnya dengan berkata "Oh Tuhan". Adapun judul dari cover majalah Charlie Hebdo itu adalah "Erdogan: Diam-diam Sesungguhnya Ia Orang yang Lucu".

Karikatur tersebut tak ayal semakin memanaskan ketegangan antara Turki dan Prancis. Sebelum mengecam karikatur dari Charlie Hebdo, Turki lebih dulu mempermasalahkan pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron soal komunitas Islam.

Emmanuel Macron, beberapa waktu lalu, memang membuat pernyataan yang menggemparkan komunitas Islam. Merespon kasus pembunuhan guru oleh seorang Muslim, karena menggunakan karikatur Nabi Muhammad untuk kelas kebebasan berpendapat, Macron menyebut ada gerakan radikal Islam yang mengancam nilai-nilai sekuler di Prancis.

Macron menuduh gerakan tersebut sebagai hasil dari krisis yang terjadi di Islam. Oleh karenanya, ia berjanji akan lebih tegas menjaga nilai-nilai sekuler di Prancis. Salah satu yang ia rencanakan, menutup masjid yang dirasa mengajarkan paham radikal atau ekstrim.

Presiden Truki Recep Tayyip Erdogan adalah salah satu figur yang mempermasalahkan ucapan Macron. Menurutnya, Emmanuel Macron telah bertindak semena-mena terhadap komunitas Islam di Prancis. Ia bahkan menyebut Macron perlu diperiksa kejiwaannya.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-france-security-turkey/turkey-condemns-french-caricature-featuring-erdogan-idUSKBN27D0HL?il=0

Berita terkait

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

6 jam lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

15 jam lalu

Selain Istana Versailles 4 Chateau di Paris Ini Tak Kalah Megah dan Menakjubkan

Kalau sudah pernah ke Istana Versailles dan ingin mencari tempat baru, berikut ini adalah istana terbaik di dekat Paris

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

20 jam lalu

Emmanuel Macron Mengutuk Unjuk Rasa Mahasiswa Pro-Palestian yang Menutup Paksa Gerbang Kampus

Emmanuel Macron mengutuk blokade oleh demonstran pro-Palesitna yang menutup pintu-pintu gerbang masuk ke universitas.

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

2 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

3 hari lalu

Legendaris! Nama Beyonce akan Masuk ke dalam Kamus Prancis Larousse

Nama Beyonce akan masuk ke dalam Kamus Prancis Le Petit Larousse edisi terbaru tahun ini dengan definisi sebagai penyanyi R&B dan pop Amerika.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

4 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

4 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

4 hari lalu

Universitas Sciences Po Prancis Tolak Tuntutan Mahasiswa untuk Putus Hubungan dengan Israel

Universitas Sciences Po di Paris menolak tuntutan mahasiswa untuk memutus hubungan dengan universitas-universitas Israel.

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

4 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya