Polisi Amerika Diberhentikan setelah Menembak Pria Kulit Hitam hingga Tewas
Senin, 30 November -0001 00:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Departemen polisi di Waukegan, Illinois, Amerika Serikat, memberhentikan seorang polisi yang menembak mati seorang pria kulit hitam dan melukai kekasihnya.
Departemen polisi Waukegan mengatakan polisi itu diberhentikan pada Jumat malam karena melanggar sejumlah kebijakan dan prosedur.
Insiden itu menewaskan Marcellis Stinnette, 19, tewas dan pacarnya Tafarra Williams terluka.
Polisi mengatakan seorang petugas Hispanik sedang memberhentikan arus lalu lintas pada Selasa malam. Petugas ini menembak ke arah mobil pasangan itu karena mobil itu berbalik dan dia merasa terancam keselamatannya.
Polisi tidak menemukan senjata di mobil yang ditumpangi Stinnette. Dia adalah penumpang di mobil itu sedangkan Williams terluka pada bagian perut dan lengan akibat tembakan.
“Kami tidak percaya dengan penjelasan polisi soal kasus ini. Kami sudah melihat berulang kali laporan resmi soal polisi membunuh warga kulit hitam. Laporan itu tidak memiliki detil atau keliru mencantumkan informasi detil,” kata Ben Crump, pengacara dari Williams, yang masih di rawat di rumah sakit.
Sekitar 200 – 300 orang bakal menggelar unjuk rasa di Kota Waukegan yang berpopulasi sekitar 85 ribu orang di Lake County ini. Lake County terletak sekitar 72 kilometer di sebelah utara Chicago.
Amerika dilanda sejumlah aksi protes menolak rasisme dan tindakan brutal polisi selama lima bulan terakhir. Ini terjadi setelah seorang pria kulit hitam George Floyd tewas setelah ditangkap polisi kulit putih pada 25 Mei.
Kota Waukegan ini terletak sekitar 25 kilometer di sebelah selatan dari Kota Kenosha, Wisconsin. Sejumlah aksi unjuk rasa telah digelar di Wisconsin setelah terjadi penembakan pria kulit hitam Jacob Blake oleh polisi pada bagian punggungnya pada 23 Agustus 2020.
Sumber
