Jepang Kaji SIstem Pertahanan Rudal Darat dan Laut, Antisipasi Korea Utara

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 22 Oktober 2020 16:10 WIB

Sebuah rudal diluncurkan saat pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi sub-unit artileri jarak jauh Tentara Rakyat Korea, di Korea Utara, 2 Maret 2020. Korea Utara meluncurkan dua roket dari pantai timur Utara menuju Laut Jepang. KCNA/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pejabat Jepang mengatakan pembangunan pangkalan sistem pertahanan rudal di laut kemungkinan membutuhkan biaya setidaknya dua kali lipat untuk penyelesaiannya.

Pemerintah Jepang telah meninggalkan rencana pembangunan sistem pertahanan rudal Aegis Ashore berbasis darat dan menundanya hingga 2028.

Reuters melansir sistem rudal ini akan dipasangkan dengan radar canggih superkuat Lockheed Martin Corp.

Pembangunan sistem rudal ini bertujuan untuk mencegat serangan rudal dari Korea Utara dan negara lain.

Pada Juni 2020 ini, eks Menteri Pertahanan Jepang, Taro Kono, menangguhkan rencana pembangunan dua lokasi sistem pertahanan rudal.

Advertising
Advertising

Sistem ini menelan biaya sekitar US$2 miliar atau sekitar Rp29,4 triliun. Penangguhan ini karena pertimbangan roket pendorong dapat jatuh ke kawasan rumah penduduk. Sebagai gantinya, dia menyarankan untuk memasang sistem pada platform laut atau kapal.

Menteri Pertahanan Jepang, Nobuo Kishi, sedang mempertimbangkan beberapa proposal soal ini. Ini termasuk menempatkan Aegis di platform yang menyerupai rig minyak, atau di kapal dagang, atau kapal angkatan laut, yang dikonversi. Nobuo Kishi mengatakan dia akan membuat keputusan tentang masa depan Aegis Ashore pada akhir 2020.

Penundaan dan biaya yang lebih tinggi dapat menghidupkan kembali dukungan untuk pembangunan sistem pertahanan rudal di darat.

Ini karena sistem keuangan publik Jepang tertekan oleh utang yang diperburuk dengan pengeluaran bantuan ekonomi untuk mengatasi virus corona yang besar.

Seorang pejabat kementerian Pertahanan mengatakan dia tidak mengetahui perkiraan biaya dan waktu yang terbaru untuk pertahanan rudal di laut. Menurut dia, baterai Aegis Ashore berbasis darat dijadwalkan akan beroperasi pada tahun 2025.

“Beberapa dari proposal itu masing-masing dapat menelan biaya lebih dari 4 miliar dollar AS atau sekitar Rp58,8 triliun.

Ini tidak termasuk rudal pencegat dan biaya operasi, yang akan melebihi biaya stasiun darat karena bahan bakar, pemeliharaan serta kru yang lebih besar,“ kata seorang pejabat Jepang yang mengetahui masalah itu. Sebuah kapal perusak memiliki sekitar 300 pelaut atau sekitar 10 kali lebih banyak dari yang dibutuhkan untuk sebuah situs darat.

FARID NURHAKIM | REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-japan-defence-aegis/japans-plan-to-build-missile-defence-system-at-sea-faces-mounting-costs-source-idUSKBN2770J9

Berita terkait

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

12 jam lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

23 jam lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

1 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

2 hari lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

2 hari lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

2 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

3 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

3 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya