1 Oktober USS KityHawk meninggalkan pangkalan angkatan laut Yokosuka di Jepang menuju Laut Hindia, memuat 75 pesawat tempur berbagai tipe.
2 Oktober Bekas Kepala Pejuang Mujahidin, Abdul Haq, kembali ke Afghanistan untuk memperkuat front oposisi Taliban.
3 Oktober Menteri Pertahanan AS, Donald Rumsfeld, memulai kunjungannya ke Timur Tengah dan Asia Tengah, untuk mencari dukungan melawan terorisme. Bekas Jenderal AS saat Perang Teluk, Barry McCaffrey, menyatakan serangan AS ke Taliban akan dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dulu.
Perancis melalui Perdana Menterinya, Lionel Jospin, menyatakan mendukung AS dan wilayah udaranya diizinkan untuk digunakan oleh pesawat-pesawat AS dan bersedia memberikan dukungan logistik bagi pasukan AS di Laut India.
4 Oktober Kongres Jepang, melalui Perdana Menterinya, Junichiro Koizumi, mendukung rencana AS memerangi teroris, dengan menyediakan transportasi pesawat untuk mengangkut para pengungsi keluar dari Afghanistan.
Militer Afghanistan sudah melakukan persiapan menghadapi serangan AS dan sekutunya, yang kabarnya semakin mendekat.
Pasukan elit Inggris, Special Air Service (SAS), siap bergabung dengan pasukan AS, sebagai bentuk dukungan negara tersebut.
5 Oktober Sekitar 1000 tentara AS berada di Uzbekistan, yang berbatasan langsung dengan Afghanistan, setelah negara tersebut mengizinkan salah satu pangkalan udaranya digunakan untuk keperluan pesawat-pesawat AS.
Seorang intelejen senior dari komite senat intelejen AS, memastikan bahwa serangan ke Afghanistan 100 persen pasti terjadi dalam waktu dekat.
6 Oktober Sekitar 10.000 anggota marinir AS melakukan latihan di sebuah gunung batu, Sierra Nevada, sebagai adaptasi terhadap kondisi alam di Afghanistan. Aliansi Utara menggerakkan pasukannya sehingga mendekati 56 kilometer dari kota Kabul.
Inggris mengultimatum Taliban untuk segera menyerahkan Usamah bin Ladin. Presiden Georgia, Eduard Shevardnadze, mengizinkan lapangan udara negaranya digunakan AS untuk keperluan menyerang teroris. Menteri Pertahanan AS selesai berkeliling Arab Saudi, Oman, Mesir, Uzbekistan, dan Turki, sebagai sebuah upaya membangun koalisi.
Presiden Bush, memperingatkan waktu menyerahkan Usamah telah habis bagi Taliban.
7 Oktober Amerika Serikat dan Inggris menyerang Afghanistan pukul 16.45 waktu setempat.
Serangan pertama dilakukan dengan menembakkan rudal dari kapal penjelajah AS dan Inggris, yang berada di Laut Arab. Sebuah kapal selam Inggris juga turut serta.
Serangan berikutnya mengunakan pesawat pembom B-2, B-52, dan B-1 Bomber, yang terbang dari pangkalan Inggris, Diego Garcia, Lautan Hindia.
Tiga kota yang menjadi sasaran, yaitu Kabul, Kandahar, dan Jalalabad.
Kerusakan: Instalasi pertahanan udara dan radar di lapangan udara Kandahar, hancur. Lapangan udara di utara Kabul juga diserang. Di Jalalabad, tempat latihan Al-Qaeda.
Tidak disebutkan nama kapal penjelajah dan kapal selam yang menyerang ketiga kota tersebut, yang pasti posisinya di Laut Arab.(yura)