243 Orang yang Jalani Tes Covid-19 di Australia Berisiko Tertular HIV

Rabu, 21 Oktober 2020 18:00 WIB

Fasilitas tes Covid-19 drive-through saat negara bagian Victoria mengalami lonjakan kasus wabah virus corona, di Melbourne, Australia, 25 Juni 2020. [AAP / Daniel Pockett via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Sekitar 200 orang lebih yang dikarantina di hotel di Victoria, Australia, terpaksa dites HIV setelah petugas memakai alat tes Covid-19 yang sama ke beberapa orang untuk memeriksa sampel darah.

Safer Care Victoria mengumumkan pada Senin bahwa 243 orang yang menjalani tes kadar glukosa darah saat berada di karantina hotel virus corona antara 29 Maret dan 20 Agustus, dapat berisiko tertular virus yang ditularkan melalui darah setelah alat tes yang sama digunakan pada banyak orang, menurut laporan News.com.au, 20 Oktober 2020.

"Alat uji kadar glukosa darah yang dimaksudkan untuk digunakan oleh satu orang digunakan di banyak penghuni," kata Safer Care Victoria dalam sebuah pernyataan.

"Ini menghadirkan risiko klinis rendah dari kontaminasi silang dan virus yang ditularkan melalui darah: Hepatitis B dan C, dan HIV," katanya.

Tes kadar glukosa darah melibatkan penusukan jari untuk mendapatkan setetes darah untuk digunakan dalam perangkat pengujian.

Advertising
Advertising

Perangkat ini, yang dapat digunakan dengan memperoleh sampel darah, digunakan untuk menguji kadar glukosa darah pada penderita diabetes, tetapi juga dapat digunakan untuk perempuan hamil, orang yang pingsan, atau orang yang umumnya tidak sehat.

Australia menutup perbatasannya untuk semua non-warga negara dan penduduk pada bulan Maret, dan setiap pelancong yang kembali harus membayar AUS$ 3.000 (Rp 31 juta) untuk menghabiskan dua minggu di fasilitas karantina negara bagian, menurut laporan CNN.

Beberapa bulan setelahnya, ribuan pelancong telah melewati hotel karantina Australia, tetapi tidak semuanya memerlukan tes kadar glukosa darah.

CEO Safer Care Victoria Adj Assoc Prof Ann Maree Keenan mengatakan lembaganya sedang menyelidiki bagaimana hal ini bisa terjadi.

"Kesehatan penghuni karantina sebelumnya adalah perhatian utama kami, jadi mengatur skrining untuk mereka adalah prioritas utama kami. Risiko klinisnya rendah. Tetapi jika Anda sama sekali khawatir Anda menjalani tes ini dan kami belum menghubungi Anda, silakan hubungi kami," kata Prof Keenan.

"Saat ini, kami tidak akan dapat menjawab banyak pertanyaan orang tentang bagaimana hal ini bisa terjadi. Saya pastikan Safer Care Victoria sedang melakukan tinjauan lengkap tentang bagaimana dan mengapa perangkat ini digunakan," ujarnya.

Meskipun perangkat dirancang untuk beberapa penggunaan oleh satu orang, namun perangkat tersebut digunakan untuk banyak penghuni, kata Safer Care. Jarum dapat diganti di antara setiap penggunaan, tetapi perangkat itu dapat mempertahankan jumlah darah mikroskopis.

Menteri Kesehatan Martin Foley mengatakan jarum yang digunakan dalam tes diganti, meskipun perangkat tes tidak diubah, yang sebetulnya dimaksudkan untuk digunakan berulang kali oleh satu orang, bukan beberapa orang.

"Saya perlu menekankan bahwa ini, menurut semua saran klinis, risiko kontaminasi silang yang sangat, sangat rendah, tetapi karena kewaspadaan yang berlebihan, Safer Care Victoria dan Rumah Sakit Alfred melakukan hal yang tepat dalam cara menghindari risiko untuk menghubungi semua orang yang terlibat," kata Foley.

Dia mengatakan masih belum ada bukti ada yang tertular virus melalui darah akibat kesalahan tersebut.

Victoria telah melaporkan lebih dari 20.000 kasus virus corona, termasuk lebih dari 800 kematian, menjadikannya zona merah Covid-19 di Australia. Australia telah melaporkan lebih dari 27.400 kasus dan total 905 kematian Covid-19, menurut data dari Universitas Johns Hopkins per Selasa, 20 Oktober 2020.

Sumber:

https://www.news.com.au/lifedata-style/health/health-problems/coronavirus-victoria-testing-stuffup-put-hundreds-in-hotel-quarantine-at-hiv-infection-risk/news-story/86afa46939d103acac7952dca34285a4

https://edition.cnn.com/2020/10/20/australia/australia-covid-quarantine-blood-testing-hiv-intl-hnk/index.html

Berita terkait

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

16 menit lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

1 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

5 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

2 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya